FAKSI: Diduga, Pj Bupati Aceh Timur Hanya Jadi Boneka Kepentingan Rezim Lama

Iklan Semua Halaman


.

FAKSI: Diduga, Pj Bupati Aceh Timur Hanya Jadi Boneka Kepentingan Rezim Lama

Juwaini
Jumat, 15 Juli 2022
    Foto: Kordinator FAKSI Aceh, Ronny H

ACEH TIMUR | Kordinator  Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny H, mengaku pesimis Pj Bupati Aceh Timur yang baru saja dilantik, mampu membawa perubahan signifikan, serta memimpin secara adil dan bersih.

Dia bahkan menduga nantinya Pj Bupati Aceh Timur hanya akan menjadi representasi kepentingan rezim  kekuasaan yang baru saja berakhir di daerah penghasil migas itu.

" Itu kan orangnya dia - dia juga, cuma ganti casing aja, kami ragukan Pj Bupati bisa bawa perubahan, bisa adil dan bersih, karena ia berasal dari rezim lama, bahkan dari sebuah dinas yang rawan, dan kami menduga ia hanya akan jadi boneka kepentingan kelompok berkuasa sebelumnya," kata Ronny, Jumat 15 Juli 2022.

Ronny menilai semua itu tidak akan membawa perubahan apapun bagi Aceh Timur, terutama bagi kepentingan masyarakat luas. Bahkan ia mengkhawatirkan kondisi Aceh Timur di masa yang akan datang bisa tambah suram.

" Ya karena dari rezim lama, gaya kekuasaannya mungkin  sama, setidaknya enggak jauh - jauh lah dari gaya lama, dan mungkin dia bakal sibuk melayani kepentingan lama, bahkan kami menduga nantinya ia bakal diremot habis oleh sang mantan, yang diduga menjadi suksesornya, hal itu diduga bisa bikin Aceh Timur tambah suram," ketus putera Idi Rayeuk tersebut.

Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu sangat menyayangkan penunjukan Pj Bupati tersebut, yang ia nilai sama sekali tidak Pro - Rakyat.

" Kami sangat menyesalkan penunjukan itu, karena sama sekali tidak mencerminkan kepentingan dan selera masyarakat, yang telah lama jenuh dan gerah pada rezim lama yang penuh dengan dugaan aroma KKN, entah siapa yang tunjuk atau  rekom itu sampai bisa jadi begitu, seolah mengabaikan jerit hati rakyat," tanya Ronny dengan nada sinis.

Ronny menantang Pj Bupati Aceh Timur  membuktikan dirinya bisa bersikap netral dan profesional dalam pemerintahan, semata - mata bekerja demi kepentingan masyarakat Aceh Timur, bukan demi mengakomodir kepentingan pribadi dan kelompoknya, terutama penguasa rezim lama.

" Ya tetap mesti kita beri kesempatan dan ucapan selamat bekerja serta membuktikan itu semua, karena manusia sifatnya baharu, silahkan buktikan jika anda bisa diandalkan untuk kepentingan masyarakat Aceh Timur, bukan menjadi boneka kepentingan kelompok penguasa rezim lama yang sangat mengecewakan rakyat," pungkas Alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya. (Razali)