133 Tabung Oksigen Menghilang: Janji Muluk, RSUD Cut Meutia Enggan Bayar

Iklan Semua Halaman


.

133 Tabung Oksigen Menghilang: Janji Muluk, RSUD Cut Meutia Enggan Bayar

Redaksi @ reaksinews.id
Jumat, 14 Oktober 2022
Foto: Sejumlah 133 Tabung Oksigen milik CV. Citra mandiri Gas, Menghilang di RSUD Cut Meutia, September 2020

ACEH UTARA | 133 tabung OKSIGEN milik CV. Citra Mandiri Gas Menghilang di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia Aceh Utara, terdiri dari 132 tabung besar dan 1 tabung kecil. Pihak Rumah Sakit bujuk CV Citra Mandiri Gas bantu pengusulan pengadaan tabung.

Direktur CV. Citra mandiri Gas, Fuadi menerangkan, Kehilangan sejumlah 133 tabung oksigen (Antigen) terjadi pada bulan September 2020 tahun lalu. Dimana hal tersebut telah diakui pihak RSUD Cut Mutia ketika itu, seraya berjanji akan membayar (menggantikan) tabung yang hilang. 

Namun pembayaran yang dijanjikan pihak rumah sakit kepada CV. Mandiri Gas, hingga hari ini belum kunjung ditepati. Walaupun tenggang waktu telah berjalan 2 (dua) tahun lamanya, hitung saja dari September 2020 hingga Oktober 2022, bahkan sudah lebih dua tahun, jelas Fuadi selaku Direktur CV. Citra Mandiri Gas kepada reaksinews.id, Kamis (29 September 2022) di Cafe Purnama Bireuen. 

Foto: Lokasi RSUD Cut Meutia, dimana dimana kehilangan tabung Oksigen milik CV. Citra Mandiri Gas, September 2020

Fuadi meriwayatkan, pada bulan september 2020 pihak Rumah Sakit Cut Meutia meminta CV. Citra Mandiri Gas membantu pihaknya melakukan pengusulan "Pengadaan" Tabung antigen kepada pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara, 

Direncanakan," Dari hasil dari dana pengadaan tabung tersebut, maka pihak Rumah Sakit nantinya dapat menggunakan untuk pembayaran tabung Oksigen milik CV. Citra Mandir Gas yang telah hilang, Jelasnya.

Mengingat Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia adalah mitra kerja,  maka CV. Citra Mandiri Gas menyetujuinya, dengan catatan (harapan) dana tabung yang telah hilang dapat secepatnya di lunasi oleh pihak rumah sakit, Fuadi meriwayatkan.

Ironisnya !!
Malahan yang terjadi sebaliknya. Dimana Pihak Rumah Sakit terus "Mempermainkan" janji-janji muluknya, bahkan Pihak Rumah sakit juga acap kali melemparkan harapan yang sangat manis untuk melemahkan saya, ungkap Fuadi bernada kesal

Sepertinya pihak Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia terkesan berniat Enggan (tidak) membayar hak saya itu, tegas Fuadi lagi.

"Lebih parah lagi, kata Fuadi, ada sebagian berkas-berkas (dokumen) penting yang pernah saya tanda tangani hilang di bahagian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) masa itu dijabat oleh Bapak Burhanuddin Chanafi, S.Si. M.Pd,

Berkaitan kesenjangan tersebut,  sudah berkali-kali meminta pihak Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia untuk segera mencari jalan keluar dan penyelesaian hak saya atas tabung yang hilang, namun mereka para pejabat terkait dengan permasalahan ini, selalu berbelit-belt dalam penyampaiannya, 

Lebih jelasnya." Pihak RSUD Cut Meutia punya rencana untuk tidak membayarnya, apapun yang terjadi tetap akan menagih hak saya. 

Akan terus memperjuangkan serta bertindak dengan segala kemungkinan hingga tabung saya yang hilang harus dibayar. Jalur apapun akan saya tempuh demi hak dan kerugian yang saya alami dan telah diabaikan pihak RSUD Cut Meutia "Mereka harus bayar hak saya , tegas Fuadi terkesan kecewa. (Sambar)