Hadirkan Mantan Bupati: BLC Kembali Gelar Diskusi Publik

Iklan Semua Halaman


.

Hadirkan Mantan Bupati: BLC Kembali Gelar Diskusi Publik

Redaksi @ reaksinews.id
Kamis, 13 Oktober 2022
Foto: BLC Kembali Menggelar Diskusi Publik di Bestie Coffee Shop Bireuen, Rabu (12/11)

BIREUEN | Mengusung Tema "Melihat Potensi Masa Depan Bireuen 10 Tahun Kedepan, Bireuen Lawyer Club' kembali menggelar Diskusi Publik, Menghadirkan Bupati periode 2002-2007, Dr. Mustafa A Gelanggang, M.Si, Giat dipusatkan di Bestie Coffee Shop, Rabu (12 Oktober 2022) 

Presma Universitas Almuslim Peusangan, Muhammad Najuni dalam topik diskusi mengungkapkan, Capaian Pembangunan di kabupaten Bireuen hingga saat ini memang sudah Luar biasa. Namun Kebijakan yang diambil oleh pemerintah masih kurang tepat dalam setiap sasaran, karena terkesan sebagian besar pembangunan hanya memperioritas  di sektor dan lingkungan Pemda semata.

Sementara masih banyak pemberdayaan masyarakat yang belum tersahuti, seperti terkait korban kebakaran yang rumahnya tidak tersentuh bantuan pemerintah, dengan alasan ketentuan program melalui Baitul mal Provinsi, ujar Najuni.

Lanjutnya, Diusia beranjak ke-23 tahun, sejatinya Pemerintah Kabupaten Bireuen sudah dewasa.  Namun dalam menyikapi berbagai persoalan hendaknya pula lebih bernuansa kedewasaan,

Berdasarkan Keluhan dan informasi dari sejumlah tokoh masyarakat bireuen, sebagian besarnya mengatakan " Terpaksa menerima kebijakan pemerintah, walupun pada kenyataanya program tersebut salah " dalam artian, Rela dalam keterpaksaan, ungkapnya

Masih Najuni, sebagaiman berkaitan dengan "Bimtek keluar daerah." dimana program tersebut secara langsung acap kali menguras sumber dana desa. Seharusnya dengan anggaran sebesar digunakan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembangunan ekonomi masyarakat yang lebih meluas

Pertanyaannya!!
Kenapa para pejabat pemdes merelakan ???
Sepertinya terkesan, ada pihak yang berupaya mengintervensi dengan mengatasnamakan pemerintah dalam setiap agenda pelaksanaan Bimtek tersebut,

Sedangkan pada realita dan kenyataannya, para pihak hanya bermisikan "Meraup" keuntungan demi kepentingan individu atau kelompok maupun penyelenggara kegiatan,

Sayangnya, Kesenjangan seumpama, tidak pernah menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah bireuen dan terkesan selama ini bak umpama Pembiaran, Ada Apa dibalik Bimtek?? Presma Almuslim mempertanyakan

Pada waktu yang sama,
Presma, Ketua Pema Al Munawwarah, Presma Uniki, Wapres IAI Almuslim dan sejumlah perwakilan mahasiswa mempertanyakan, terkesan pemerintah bireuen dalam pelaksanaan pembangunan masih Comot-comot. Dimana pembangunan Gedung DPRK belum terealisasi, sementara yang lainnya terus di agendakan, sepertimana Rumah Sakit Regional, Lapangan Paya Kareung yang hingga hari ini semakin banyak yang terbengkalai,

Demikian juga dengan selogan "Kota Santri" walupun itu suatu Kebanggaan bernuansa islami, namun banyak Unsur yang tidak dilibatkan. Seharusnya Qanun
Adat Budaya lebih efektif dijadikan  perioritas dasar perundang-undangan lokal (daerah) serta turut melibatkan unsur kepemudaan, karena akan mewarisi pembangunan Bireuen Kedepan.

Tidak kalah pentingnya berkaitan Kesehatan, dalam rangka mempersiapkan calon-calon pemimpin di masa hadapan. Sejatinya seorang pemimpin itu perlu di tunjang dari sisi kesehatannya, termasuk lain dan sebagainya, ungkap para mahasiswa.

Sementara Mustafa A.Geulanggang diawal diskusi meriwayatkan." 
Menelisik kebelakang, berkisar ditahun 80-an saya juga berasal dari kalangan yang disapa Kuli Tinta (Wartawan) selanjutnya menjadi Anggota DPRA mewakili PPP, hingga pada tahun 2002-2007 menjabat sebagai Bupati Bireuen ketika itu, paparnya.

Fulus utama dalam diskusi BLC kali ini salah satunya adalah, bagaimana menjawab "Tantangan" seiring pembangunan yang semakin pesat. Diantaranya, menyangkut pembangunan Rel Kereta Api yang sedang digencarkan pemerintah saat ini.

"Pada lazimnya, sebagian masyarakat ada yang merasa senang dengan alasan menikmati keuntungan dari Pembebasan lahan yang masuk dalam peta pembangunan Rel tersebut. Namun pernahkan terfikir dampak yang dirasakan kalangan petani sawah yang teraniaya,

Ketinggian pembangunan Rel Kereta Api secara perlahan nantinya akan menenggelamkan sejumlah besar areal persawahan dan dampak tersebut akan menjadi kendala bagi kalangan petani, persawahan secara khususnya. Demikian pula menyangkut pembangunan sejumlah besar Jalan Tol, kata Mustafa

Lanjutnya, besar kemungkinan arus transportasi tidak lagi singgah dan masuk ke setiap Kabupaten/Kota,b termasuk bireuen diantaranya. Dimana jika setiap kendaraan tidak melalui jalur lintas kota, secara langsung akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.

Sementara Peluang dan Potensi Bireuen meliputi Pertanian maupun kelautan sangat bagus, demikian pula sektor pendidikan yang saban tahun menjadi Produksi (Produsen) Sumber Daya Manusia (SDM)

Menyikapi hal tersebut, kata Mustafa, mari bersama menciptakan dan mempersiapkan SDM yang mempuni sedari hari ini, sebagai upaya menyahuti tantangan Kedepan yang sudah pasti jauh berbeda dari era dan perkembangan yang sedang dilalui,

Sebagaimana potensi wisata yang masih belum tersentuh dengan sistem terbarukan, hingga berbagai usaha Kuliner yang memproduksi hasil dan karya lokal anak negeri, sambungnya

Barangkali boleh dikhawatir, sekiranya hari ini dan Kedepan, ada diantara pemimpin yang lahirnya pada masa konflik. Sudah barang tentu dan diyakini "Tidak Mampu'' memberi nuansa pendidikan yang lebih maksimal, oleh karena bawaan "Labil" diakibatkan suasana perjalanan hidup di masa konflik sebelumnya.

Untuk Kedepan, 
Generasi mampu menjawab tantangan dan sebagai andalan yang perlu diperhatikan menuju Bireuen yang lebih baik di tahun 2033nantinya

Bireuen kota, Produksi, Wisata, Kuliner, Santri selain menjadi Segitiga Emas yang tidak pernah tidur, dihimpit oleh sejumlah kabupaten di sekeliling nya.

Sejarah mencatat, Bireuen pernah menjadi penentu setiap harga barang baik dari berbagai jenis melalui perwakilan yang sudah sedia ada berpotensi.

Presiden BLC, Yusri, S.Sos mengharapkan, hendaknya Pemerintah dapat memperhatikan Masukan-masukan dari mahasiswa dan masyarakat dengan tidak hanya " Meng-iyakan" didepan tapi tidak dibarengi dengan kebijakan, 

BLC siap menampung Aspirasi dari berbagai kalangan melalui diskusi, kemudian rekomendasi akan disampaikan kepada pemerintah. Sehingga dapat disesuaikan melalui setiap kebijakan dalam kepemimpinan, serta bijak menentukan mana yang sifatnya mendesak dan disegerakan, Presiden BLC menuturkan.(Red)