Ruh Pendidikan: Capaian Kualitas Mutu yang Mengambang - II

Foto: Ilustrasi Menggali Potensi dan Skill Peserta Didik menuju Capaian Mutu Pendidikan (23/10)

BIREUEN | Perubahan masa dan pesatnya perkembangan zaman, menenggelamkan "Tamadun" Rasa tanggung jawab sosial seiring terhakis fakir dilibas waktu. Kesenjangan teknologi berdampak terhadap budaya, nuansa, hingga berpengaruh terhadap potensi dunia pendidikan.

Pertanyaan nya " Akankah setiap guru berkompeten mampu mendongkrak kualitas mutu pendidikan dengan sendirinya??

Secara teori barangkali ramai yang sepakat bahwa kualitas pendidikan yang baik dilahirkan oleh tenaga-tenaga edukasi yang terampil, berkualitas serta berdedikasi tinggi terhadap tugas yang di embannya. Namun di sisi lain, suasana lokasi pelaksanaan pendidikan juga perlu di pahami,

Oleh karena semua itu akan berpengaruh terhadap potensi dari masing-masing peserta didik. Bagaimana pula dengan kondisi lingkungan setiap sekolah, baik itu berada dekat laut, gunung, kota atau apalah lainya. Sehingga mampu mendukung proses pendidikan berjalan lebih maksimal.

Diakui atau tidak." Sejatinya setiap tenaga pendidik tetap berusaha dan berupaya semaksimal mungkin, mengenal dan memahami kondisi siswa-siswi sebelum membimbingnya. 

Selanjutnya, setiap guru selalu mengarahkan para pelajar untuk fokus selama dalam proses pembelajaran, sesuai ilmu maupun teori yang ditransferkan.

Tidak tertutup kemungkinan." Adakalanya tenaga pendidik mesti mengeluarkan jurus "Pedagogik" nya  sebelum proses PBM dimulai. Hal seumpama dikeranakan peserta didik berasal dari keluarga dengan latar belakang yang bervariasi, 

Diantaranya ada yang dihantui bermacam permasalahan hidup dan problematika perekonomian keluarga, namun mereka tetap memastikan datang ke sekolah untuk belajar." Sudah barang tentu dampak dari persoalan yang dihadapi oleh siswa tersebut menjadi momok tersendiri bagi guru yang mengajar dan peserta didik itu sendiri.

Sehingga ia nya terkesan sedikit "Mengambang'' Namun dapat diupayakan. Walaupun terjadi sedikit perbedaan dengan siswa/i yang menimba ilmu di persekitaran ibu kota, dimana para peserta didik sudah siap untuk belajar . Tinggal buka buku " Ayo belajar,

Sementara yang berada di pelosok desa, kebanyakan mesti disampaikan dan yakinkan dulu sebelumnya. Kepada setiap peserta didik acap kali perlu diingatkan" Ayoe sekolah buka buku dan mulai belajar.

Bersambung-

Bireuen 24 Oktober 2022
Tengku Hasan Basri, S.pd, MM

Ilustrasi Imajinatif Penulis
Pengiat Pendidikan, Pemerhati Sosial Kemasyarakatan.(Red)

Reaksinews.id

Merupakan Editor dan Penulis di Portal Situs berita Online reaksinews.id yang berkantor di Bireuen di bawah PT. REAKSI MEDIA PRATAMA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak