IMO-Indonesia: Pertanyakan 60% Belanja Iklan Nasional Digondol Asing

Iklan Semua Halaman


.

IMO-Indonesia: Pertanyakan 60% Belanja Iklan Nasional Digondol Asing

Redaksi @ reaksinews.id
Minggu, 12 Februari 2023
Foto: Yakub Ismail, Ketua Umum IMO-Indonesia (12/2)

JAKARTA | Pernyataan Presiden Jokowi pada Hari Pers Nasional 2023, Kamis Tanggal 9 Februari 2023 kemarin di Medan Sumatera Utara membuat publik dan pengusaha media nasional tercengang.

Bagaimana tidak, presiden dengan jelas dan akurat menyebut bahwa 60 persen belanja iklan nasional Digondol (diambil) asing.

"Kenapa bisa begitu?” tukas Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO)-Indonesia, Yakub Ismail di Bilangan, Jakarta selatan, Minggu (12 Februari 2023).

Yakub menilai," Sepertinya ada yang miss terkait tata kelola industri media di Indonesia serta minimnya pembinanan dan pemberdayaan terhadap pengusaha media nasional.

"60% adalah angka yang sangat-sangat tinggi (majority) dalam sebuah bisnis. Untuk itu hal ini tidak boleh dibiarkan," kata Yakub.

IMO Indonesia meminta pemerintah segera melakukan evaluasi serta mendorong industri media nasional dengan berbagai regulasi dan kebijakan agar kita bisa segera bangkit dan merebut kembali belanja iklan yang hilang serta memperluas pangsa pasar secara global.

"Ribuan media online di tanah air saat menanti berbagai kebijakan maupun kemudahan dari regulator untuk dapat secara aktif (secara normatif) berkiprah dan meramaikan industri media nasional, paparnya.

Yakub juga menyampaikan, untuk dapat membuat pemerataan bisa dibuat segmen usaha di bidang media, misalnya kualifikasi kecil untuk di Kabupaten/kota, kuakifikasi menengah untuk di tingkat regional dan kualifikasi besar untuk nasional

"Hal tersebut juga telah sesuai dengan kaidah-kaidah usaha yang sudah umum dan berlaku di sektor usaha lainnya, sebagaimana amanah undang-undang No 1 Tahun 1987 tentang dunia usaha, Yakin menerangkan.

Tentunya selain memberikan kemudahan dalam pembinaan juga dapat memberikan kemudahan dalam pemenuhan persyaratan yang berimbang untuk tumbuh kembangnya industri media secara lebih luas.

"Dengan begitu, sebaran belanja iklan nasional akan lebih merata sekaligus menjadi solusi di bidang ekonomi serta ketenagakerjaan secara nasional," Ketua Umum IMO-Indonesia menuturkan.(Red)