AMG, Forgab dan Ahli Waris Kecam Pembongkaran Situs Leluhur Gayo

Iklan Semua Halaman



.

AMG, Forgab dan Ahli Waris Kecam Pembongkaran Situs Leluhur Gayo

Redaksi @ reaksinews.id
Sabtu, 09 Desember 2023
Foto: Situs Cagar Budaya Leluhur Gayo Provinsi Aceh (9/12)

BENER MERIAH | Luah kekecewaan kepada Pemerintah yang tidak peduli terhadap Cagar budaya terkena dampak bendungan Krueng Keureuto, Aliansi Masyarakat Gayo (AMG), Forum Gayo Bersatu (Forgab) dan ahli waris akan berdemonstrasi di Kantor Bupati Bener Meriah, Sabtu (9 Desember 2023)

Sepertinya, Bupati dianggap sudah tidak peduli terhadap Cagar Budaya (makam) salah satu leluhur orang Gayo yang akan ditenggelamkan oleh proyek bendungan Krueng Keureuto.

"Kami kecewa kepada Pemerintahan Bener Meriah yang tidak peduli dengan Aset Cagar Budaya, seperti mana terjadi di makam Pang Kilet dan orang Gayo lainnya yang terkena dampak pembangunan bendungan Krueng Keureuto," sebut, Sabaruddin selaku koordinator aksi, 

Dikatakan, Atas ketidak pedulian tersebut, Aliansi Masyarakat Gayo (AMG), Forum Gayo Bersatu (Forgab) serta ahli waris mengecam dan akan menggelar Demonstrasi di kantor Bupati Bener Meriah pada, Rabu Tanggal 13 Desember 2023 mendatang,

Dalam Orasinya nantinya AMG, Forgab dan Ahli waris Cagar Budaya akan menyatakan Tuntutan kepada Pemda Bener Meriah, PT. Berantas sebagai pelaksana kegiatan dan Balai Wilayah Sungai (BWS Sumatera I) antara lain;

Pertama, Menyelamatkan Situs (Makam) Pang Kilet dan ratusan makam lainnya sebagai situs cagar budaya, 

Kedua, Melakukan opsi teknis agar areal makam tidak ditenggelamkan,

Ketiga, Mengembalikan makam Leluhur orang Gayo yang sudah digali pihak PT. Berantas dan Balai Wilayah Sungai Sumatera I.

Sabaruddin menjelaskan, aksi Penyelamatan Makan Pang Kilet dan saudara Gayo lainnya akan menurunkan ribuan massa guna mewujudkan tuntutan tersebut, kehadiran massa menunjukkan kepedulian sesama Gayo, dan tidak ada kaitannya dengan afiliasi politik tertentu." Hal ini murni karena sejarah Gayo yang sengaja dihilangkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Perjuangan mempertahankan situs leluhur Pang Kilet, bukan semata-mata soal makam, namun hakekatnya adalah soal sejarah dan batas wilayah Gayo yang semakin tergerus. Sekiranya kita tidak bangkit, niscaya suatu saat nantinya anak cucu kita akan mengutuk kelakuan kita hari ini, ungkap Sabaruddin. 

Sementara Kepala Dusun Lingge Antara, Desa Simpur, Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah, Samsul Bahri mengatakan, pembongkaran makam berstatus Cagar Budaya tersebut dilakukan oleh pihak PT. Berantas.

Pembongkarannya Tanpa permisi dan meminta ijin dari ahli waris maupun pemerintah desa setempat, itu dilakukan semena-mena. Mereka membongkar makam leluhur orang Gayo dengan dalih Proyek Strategis Nasional (PSN)." Kata Samsul Bahri 

"Saya sendiri pernah melarang, sekiranya pun kuburan itu dibongkar." Tentunya harus diketahui ahli waris dan aparat desa setempat. Kenyataannya secara tiba-tiba di bongkar tanpa ada permisi dan pemberitahuan ke pemerintah Kampung Simpur. 

Bisa dikatakan pekerjaan yang mereka lakukan itu tidak bermoral, serta sangat arogan, semua aturan dilanggar tanpa peduli. Sedangkan itu Perusahaan Negara seharusnya tahu aturan hukum bukan seenak nya membongkar kuburan prasejarah leluhur orang Gayo." ujar Samsul bernada kesal. (Red/KS)