Rilisan 'Membunuh' Independensi Dunia Kewartawanan

Iklan Semua Halaman


.

Rilisan 'Membunuh' Independensi Dunia Kewartawanan

Redaksi @ reaksinews.id
Jumat, 29 Maret 2024

Salam Redaksi

Foto: Redaksi Portal Berita Online reaksinews.id


ACEH-REAKSINEWS.ID | Fenomena Rilisan berita siap tayang yang masuk ke sejumlah meja redaksi media, disatu sisi Instan dan ekspres disajikan." Dampak buruknya secara tidak langsung telah 'Membunuh' Independensi Dunia Kewartawanan.


Membudayakan penyebaran Rilis pemberitaan melalui WhatsApp Grup baik bersifat personal maupun instansi suatu fenomena dan kesenjangan yang secara tidak langsung menjadikan produk Pers penganut independensi menuju Pupus,


Narasi dari setiap Rilis belum tentu sesuai dan keabsahan dari sebuah laporan yang disampaikan, sebagian besar diantaranya terkesan pencitraan." Bukankah setiap Rilis itu merupakan sebuah LAPORAN Kerja dan kegiatan yang perlu diabadikan dalam bentuk dokumentasi Data Beast ???


Setiap Instansi, Lembaga dan Perusahaan tentunya tidak terlepas dari sistem serta manajemennya maupun rekapan laporan hasil capaian kinerja.


Sayangnya, Laporan dalam bentuk RILISAN yang diterima oleh sejumlah perusahaan media," Menjadi produk Informasi (Berita) tanpa melalui proses penyesuaian dari meja keredaksian,


"Acap kali dijumpai di sejumlah media, terkhususnya Portal Berita Online yang kerap menjadikan Laporan (Rilis) menjadi sebuah informasi (Berita) yang disajikan untuk konsumsi publik.


Disadari atau tidak, fenomena lazim disebut secara tidak langsung telah 'Membunuh' Indepedensi Dunia Kewartawanan.


Sejatinya Wartawan berkewajiban, Mencari, mengolah, mengumpulkan hingga memastikan setiap informasi sesuai fakta dan kronologis kejadian sebelum disuguhkan sebagai pruduk pemberitaan,


Menjadi seorang WARTAWAN itu Tidak hanya sebatas mengantongi ID Card dan tertera namanya di Board Redaksi Portal Pemberitaan." Prosesnya Tidak Semudah itu Teman !!


Kaedah Jurnalistik menjadi landasan utama dibarengi pemanfaatan Sinonim kata sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai pijakan dari setiap kalimat penulisan informasi penyampaian.


Nah, yang perlu diperhatikan adalah, LAPORAN Bukan BERITA, ya sudah barang tentu Beda,


Terkadang kerap juga dijumpai Oknum-oknum yang mengaku telah PULUHAN Tahun bergelut dengan dunia jurnalistik,


Sementara bahasa percakapan, katakanlah dalam bentuk Konfirmasi." Bagaimana mewawancarai seorang dengan menggunakan Bahasa Indonesia, sedangkan si-Pewawancara sendiri tidak menguasai Bahasa Indonesia yang benar,


Bagaiman pula nantinya untuk menghasilkan sebuah produk pemberitaan dari hasil wawancara dengan Narasumber sebelumnya, ini yang menjadi dilema dari masa ke se-masa.

Salam Redaksi
Selamat Belajar dan Terus Belajar(*)