Tgk Bahagia Hadi, Semalam Tarawih Imbalannya Satu Istana

Iklan Semua Halaman



.

Tgk Bahagia Hadi, Semalam Tarawih Imbalannya Satu Istana

Redaksi @ reaksinews.id
Minggu, 31 Maret 2024
Foto: Tgk Bahagia Hadi, S.Pd, M.Pd dalam ceramah ba'da Subuh Ramadan ke 20 di Mesjid Agung Sultan Jeumpa Kabupaten Bireuen (31/3)

BIREUEN-REAKSINEW.ID | Puasanya hati dari hasrat, pikiran tentang dunia dan menahan diri dari apa pun selain Allah Ta`ala." Bahkan Tidur saja bulan Ramadhan Allah berikan pahala begitu besar apalagi kebajikan yang lain,

Hal tersebut diungkapkan, Tgk Bahagia Hadi, S.Pd, M.Pd dalam ceramah ba'da Subuh Ramadan ke 20, Sabtu 31 Maret di Mesjid Agung Sultan Jeumpa Kabupaten Bireuen.

Penceramah asal Kecamatan Peudada yang juga pernah menjadi Imam Terawih Tim I dan II Safari Ramadhan Kabupaten Bireuen itu mendapat kesempatan untuk memberi tausiah/ceramah kepada ratusan jamaah shubuh di Mesjid kebanggaan Kota Santri.

Sesi awal penceramah mengucapkan syukur kepada Allah karena masih di beri umur panjang serta hak hidup hingga di bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah tahun ini." Tidak sedikit para sahabat-sahabat kita yang telah mendahului (almarhum) 

"Dimana sudah tidak berkesempatan dan lagi menikmati kemuliaan dalam beribadah serta memuji keagungan Allah SWT melalui serangkaian taubatan dalam mengisi hari dibulan yang penuh keberkahan, papar Tgk Bahagia.



"Ingat pahalanya sholat tarawih sedari 1 hingga malam ke 15, dapat ditampilkan dalam hal yang paling kecil sebagai pedoman bagi yang belum mengetahuinya," Ubuet Takalon Geuhon Tatijik (Kecil dilihat berat ditimbang), kata Tgk Hadi

Tgk Bahagia Hadi menjelaskan, 1- 15 itu dalam shalat tarawih kita selalu baca surat Al-Ikhlas pada raka'at kedua, Allah membalasnya dengan membangun istana dalam surga sebagai imbalan untuk kita. 

Dalam artian setiap malam kita mendapatkan 15 atau lebih imbalan pahala dan setiap  membacanya pula, logikanya dapat dihitung sendiri dalam sebulan berapa istana didapati oleh para jamaah untuk bekal nanti di Surga? Tanya Tgk Bahagia dengan senyumannya.

Penceramah bercerita lagi " ingat kisah Nabi Idris ketika Allah memberi kesempatan untuk melihat dua kebesaran Allah Surga dan Neraka, diriwayatkan saat ke surga Ia (nabi Idris red) kemudian menuju surga dan merasa takjub dengan keindahannya yang sangat berbeda dari neraka. 

Indahnya surga dengan sungai-sungai yang jernih hingga pepohonan rindang dengan buah-buahan yang lezat ternyata membuat Nabi Idris AS melupakan sandalnya saat kembali. Ia baru teringat telah meninggalkan sandalnya.

Ketika keluar dari surga, Nabi Idris AS teringat telah meninggalkan sandalnya di dalam. Ia kemudian meminta Izrail untuk menunggu dan ia masuk kembali mengambil sandalnya. Beberapa sumber menyebut sandal tersebut tertinggal di bawah pepohonan yang rindang.

Setelah beberapa waktu, Nabi Idris AS tak kunjung kembali menemui Izrail. Ternyata, Nabi Idris AS tidak mau meninggalkan surga karena betah di sana. Ia juga berkata bahwa dirinya sudah mengalami kematian dan dimasukkan surga.

Dari riwayat tadi kita kalau sudah dibangun puluhan Istana di Surga Oleh Allah bagaimana kelanjutan kita? tanya penceramah?

Pada sesi terakhir Penceramah mengajak jamaah untuk mengambil kesempatan di 10 terakhir Ramadhan seraya menyarankan,

Isi dan tambahkan kebajikan-kebajikan sunnah baik sedekah,shalat-shalat sunat rawatib atau lainnya seperti Tahajjud dan tadarus juga perhatikan tingkatan puasa.
Menurut Imam Al-Gazali ada 3 (tiga) tingkatan orang berpuasa 

1. Puasa Orang Umum, Sekadar menahan perut (dari makan dan minum) dan kemauan dari dorongan syahwat atau keinginan berjimak. Tingkatan ini merupakan puasanya kelas awam.

2. Puasa Orang Khusus, Menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki, dan semua anggota badan dari berbagai dosa. Tingkatan ini masuk golongan kelas istimewa.

3. Puasa Khusus Al-Khusus (Super Khusus/ Khawas) Yaitu, puasanya hati dari hasrat dunia, pikiran tentang dunia, dan menahan diri dari apa pun selain Allah Ta`ala. Tingkatan ini merangkum puasa di atas dan disempurnakan pula dengan puasa Hati dari semua keinginan lahir dan batin. Inilah tingkatan puasa paling istimewa," ungkapnya.

Demikian Abu Umi semua para jamaah sebut Tgk Bahagia hadi yang selalu senyum menebar  keakraban yang mengakhiri ceramah singkat ba'da subuh tersebut.(MI/Fadel).