Walidy Kasman: Tiga Kifarat Ampunan Dosa di Bulan Ramadhan

Iklan Semua Halaman



.

Walidy Kasman: Tiga Kifarat Ampunan Dosa di Bulan Ramadhan

Redaksi @ reaksinews.id
Sabtu, 30 Maret 2024
Foto: Walidy Kasman Arifa, ceramah subuh di Mesjid Agung Sultan Jeumpa Kabupaten Bireuen (30/3)

BIREUEN-REAKSINEWS.ID | Ceramah Ba'da Subuh di Mesjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen, Walidy Kasman." Semarak Salam, Bagi Makan dan Sambung Silaturahmi adalah Tiga Kifarat Keampunan Dosa Hamba Allah di Bulan Suci, serta Maghfirah di 10 Awal dan Akhir setiap Ramadhan, Sabtu (30 Maret 2024)

Walidy Kasman Arifa dalam Tausiahnya menceritakan apa yang diperebutkan para malaikat di langit  pada ceramah ba'da shubuh Ramadan ke 19  Sabtu 30 Maret di Mesjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen.

Walidy asal Abdiya yang sudah menetap di Meunasah Dayah Kota Juang Bireuen meriwayatkan, Rasulullah pernah mengabarkan kepada para sahabat bahwa suatu balam beliau bermimpi berbicara dengan Allah.

Rasullah dalam mimpinya mendengarkan sebuah pertanyaan "Tau kah Engkau (Allah bertanya) kepada (Rasulullah) apa yang diperebutkan oleh malaikat dilangit? Rasul diam, 

Allah SWT Kembali mengulangi pertanyaan yang sama "Apakah Engkau (Rasulullah) mengetahui?

Kemudian Rasul menjawab, saya sekarang mengetahui bahwa malaikat sedang ribut membicarakan tentang Kifarat dan Derajat, Walidy meriwayatkan.

Diterangkan oleh Rasulullah." Kifarat disini bukan pembagian harta warisan atau berbagi lainnya, tapi tentang amalan - amalan baik atau perbuatan yang menyebabkan penghapusan segala bentuk dosa dan terhindar dari api neraka itu yang diperebutkan para malaikat dengan banyak versi berkaitan perihal dan perbuatan manusia.

Lanjut cerita Rasulullah kepada sahabat dalam hadisnya ada tiga kifarat pengampunan dosa pada bulan Ramadhan diantaranya;

1). Semarakkan salam (Jumpa rekan atau sahabat sesama muslim dengan melafazkan ucapan Assalamu'alaikum).

2). Berikan Makanan, saling memberi makanan baik hari maupun malam, karena memberi makanan di siang hari tidak membatalkan puasa, Cerita Walidy sedikit kocak.

3). Sambung Silaturahmi, Saling mengunjungi terutama saudara sedarah dan seagama.

Bahkan ada juga Hadist lain yang sama kuatnya dengan yang telah disampaikan yaitu Qiamul lail (shalat malam) dalam hal ini bukan shalat tarawih tapi shalat sunat di sepertiga malam (Tahajjud),

Kemudian Sempurna whudu' dalam setiap situasi, meskipun dalam kondisi ekstrim," Walau Lupie lagee lam kulkas (seperti dalam lemari es) tetap jangan pernah luput dari pekerjaan Sunat apalagi wajib dikerjakan saat berwudhu'), kata Penceramah terkesan menghibur ratusan jamaah pada subuh itu.

Tunggu Shalat setelah shalat, Walidy kembali mengatakan arti dan contohnya 

"Setelah shalat jangan langsung bergerak pindah atau berdiri dan berjalan maupun 'Atreet' (mundur atau ngesot) sambil duduk, walupun pun tidak membaca doa atau 'itikaf saat berada di Mesjid,

Diam saja sejenak sebagaimana Allah telah menguatkan Qalam tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan pengampunan, ketentuan tertulis dalam Alquran surat Ali Imran (147), papar Walidy.

Di akhir cerahnya walidy mengajak Jamaah lebih fokus dan konsisten menjalani Ibadah menjelang 10 akhir ini Ramdhan ini guna mengharapkan pengampunan dan keridhaan Allah sehingga kemerdekaan sempurna diraih saat Hari Raya Idul Fitri Tiba,

Tahapan-tahapan dalam bulan suci meliputi, Rahmah dan kasih sayang Allah, tentunya itu sudah pun kita dapati hingga melalui bulan mulai dengan penuh keberkahan,

10 kedua dan 10 Akhir Ramadhan adalah Ma'firah hari-hari yang dipenuhi Rahmat It'qum minannar untuk mendapatkan pengampun Allah.(MI/Fadel)