Foto: Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi,.MT di Gampong Cot Puuk, Gandapura (4/5)
BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Masyarakat Gampong Cot Puuk, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, kembali menghidupkan tradisi Kenduri Blang sebagai bentuk rasa syukur menjelang musim tanam padi. Acara adat yang berlangsung di Saung Tani Dusun Cot Mamplam pada Minggu (4/5/2025) itu turut dihadiri Wakil Bupati Bireuen, Ir. Razuardi, MT.
Kenduri Blang, yang dalam bahasa Aceh dikenal sebagai Kenduri Troen U Blang, merupakan ritual agraris warisan leluhur yang masih terjaga kuat di kalangan petani Aceh. Tradisi ini tidak hanya dimaknai sebagai ungkapan syukur atas nikmat tanah yang subur, tetapi juga sebagai ikhtiar spiritual untuk memohon perlindungan dari serangan hama serta bencana alam yang dapat mengancam keberhasilan panen.
Menurut Pejabat (Pj) Keuchik Gampong Cot Puuk, Safwan Mukhtar, sekitar 85 persen warga desa setempat menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Oleh karena itu, keberlangsungan pertanian menjadi perhatian utama, termasuk dalam hal akses infrastruktur pertanian.
"Harapan kami kepada pemerintah adalah normalisasi jalan desa dan jalan usaha tani. Selain itu, gotong royong menjelang musim tanam untuk membersihkan saluran irigasi akan terus kita dorong, agar aliran air ke sawah lebih maksimal," ujar Safwan.
Ia juga menambahkan, luas lahan persawahan di Cot Puuk mencapai 85 hektare, dengan sistem tanam dua kali setahun. Namun, sebagian besar lahan masih mengandalkan tadah hujan dan sumur bor pribadi milik petani.
Camat Gandapura, Azmi, S.Ag., yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi kekompakan warga dalam melestarikan tradisi Kenduri Blang. Ia berharap kegiatan ini menjadi awal yang baik bagi musim tanam tahun ini.
Puncak acara ditandai dengan kehadiran Wakil Bupati Bireuen, Ir. Razuardi, MT, kemudian dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung sektor pertanian secara menyeluruh, termasuk mendengarkan langsung aspirasi petani.
"Kenduri Blang bukan hanya tradisi budaya, tetapi juga bagian dari nilai-nilai keislaman. Ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat kolektif dalam mengawali musim tanam," ujar Razuardi.
Ia juga menyinggung sejumlah isu strategis yang dihadapi petani, mulai dari distribusi pupuk, harga jual gabah, hingga keterbatasan air irigasi. Pemerintah daerah, lanjutnya, akan mendorong terobosan sesuai program nasional swasembada pangan.
"Kami akan memprioritaskan persoalan pompanisasi dan penyediaan air, termasuk permintaan warga terkait sumur bor di tiga titik yang sangat dibutuhkan oleh petani di sini," tambahnya.
Pada sesi dialog terbuka, sejumlah warga menyampaikan langsung aspirasi mereka. Tokoh masyarakat Cot Puuk, A. Thaleb, mengemukakan kebutuhan mendesak pembangunan sumur bor guna mengatasi kekeringan di musim tanam.
Kenduri Blang turut dihadiri, anggota DPRK Bireuen Komisi IV Dapil 3, Hidayatus Siddiq, S.Pd., MM, perwakilan Muspika Gandapura, penyuluh pertanian, tokoh agama, dan puluhan petani. Kehangatan dan semangat gotong royong mewarnai jalannya acara, mencerminkan optimisme masyarakat menghadapi musim tanam tahun ini.(MI)