Breaking News

Dukung Literasi Santri: Pemkab Bireuen Salurkan 780 Kitab ke Dayah

Foto: Anwar, S.Ag., M.A.P, Kadis Pendidikan Dayah, Kabupaten Bireuen, Menyalurkan bantuan Kitab kepada perwakilan Pimpinan Dayah (2/9) 

BIREUEN,REAKSINEWS.ID | 
Pemerintah Kabupaten Bireuen menyalurkan 780 kitab untuk delapan dayah di sejumlah kecamatan, Selasa (2/9/2025). Program ini menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mendukung penguatan literasi agama dan kualitas pendidikan berbasis dayah.

Bantuan yang diberikan terdiri dari tiga jenis kitab: Al Bajuri, I’anatuthalibin, dan Al-Qur’an. Masing-masing kitab disalurkan sebanyak 260 eksemplar. Bantuan ini langsung diserahkan ke pimpinan dayah untuk kemudian didistribusikan kepada santri dan guru, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

“Bantuan kitab ini diperuntukkan untuk santri dan guru dayah. Kita serahkan melalui pimpinan dayah agar dibagikan kepada yang membutuhkan. Dengan bantuan ini, kita harap tidak ada kendala bagi santri dan guru dalam menimba ilmu,” kata Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen, Anwar, S.Ag., M.A.P.

Anwar menambahkan, program ini dibiayai melalui Dana Alokasi Umum (DAU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Bireuen Tahun 2025. “Ini bagian dari penguatan sarana pembelajaran dayah. Ke depan, kita akan terus mengupayakan bantuan serupa agar pendidikan agama di dayah semakin berkualitas,” jelasnya.

Adapun delapan dayah penerima bantuan tersebut adalah Dayah Istiqamatuddin Babul Ilmi di Gampong Bale Panah Kecamatan Juli, Dayah Harapan Ummat di Simpang Mamplam, Dayah Madinatuddiniyah Nurussalam dan YPI Al Munawwarah di Kecamatan Peulimbang, Dayah Darul Falah dan Dayah Rauhul Mudi Al Aziziyah di Kecamatan Jeunieb, serta dua dayah lainnya di Peudada dan Juli.

Sementara itu, Bupati Bireuen H. Mukhlis, ST melalui Kepala Dinas Pendidikan Dayah menegaskan, perhatian pemerintah terhadap pengembangan dayah tidak sebatas bantuan kitab. “Pembangunan sarana dan prasarana dayah kita bantu secara bertahap dan berkesinambungan agar dayah terus berkembang. Pembinaan santri, guru, dan kurikulum juga menjadi prioritas agar para santri dapat menimba ilmu sesuai perkembangan zaman,” ujarnya.

Dayah, atau yang dikenal sebagai pesantren di luar Aceh, telah menjadi pusat pendidikan Islam sejak ratusan tahun lalu. Di Aceh, dayah bukan hanya tempat belajar kitab kuning, tetapi juga pusat pembinaan akhlak dan kader ulama. Lembaga ini berperan besar dalam menjaga identitas keislaman masyarakat Aceh, termasuk dalam melahirkan tokoh agama dan pemimpin yang berpengaruh.

Hingga kini, ribuan santri menempuh pendidikan di dayah dengan metode pengajian tradisional yang dipadukan dengan sistem pembelajaran modern. Pemerintah daerah menganggap penguatan dayah sebagai langkah strategis untuk menjaga nilai-nilai keislaman sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di Aceh.

Dengan penyaluran kitab ini, Pemkab Bireuen berharap tidak hanya memperkaya literasi agama di kalangan santri, tetapi juga memperkuat posisi dayah sebagai benteng moral dan intelektual generasi muda Aceh di era globalisasi.(**) 

0 Komentar

© Copyright 2022 - Reaksinews.id – Portal Berita Lugas, Berimbang, dan Terpercaya