Foto: Kolaborasi Duta Unimal pada Festival Literasi Aceh Utara (19/8)
LHOKSUKON,REAKSINEWS.ID | Semangat literasi kembali menggema di Aceh Utara. Festival Literasi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Utara pada 19–21 Agustus 2025 menghadirkan kolaborasi menarik antara Duta Baca Universitas Malikussaleh (Unimal), komunitas Ruang Aksara, dan Duta Humas. Kegiatan ini bukan sekadar ajang pamer karya, tetapi juga ruang interaksi publik yang menghidupkan literasi dalam wujud yang lebih dekat dengan masyarakat.
M. Farhan Jairimi, Duta Baca Unimal sekaligus mahasiswa berprestasi, menjadi motor penggerak partisipasi kampus dalam festival ini. Didukung komunitas literasi dan mahasiswa, stand Unimal tampil unik dengan menonjolkan literasi lintas bidang, mulai dari agama, budaya, sejarah, hingga kesehatan.
Pengunjung festival disuguhi koleksi mushaf Al-Qur’an dan kitab kuning berusia puluhan tahun, Mini Aceh Corner yang menampilkan sejarah Kerajaan Malikussaleh, hingga Literasi Sehat berupa poster edukasi kesehatan, jamu tradisional, dan layanan cek kesehatan gratis.
Tak berhenti di sana, keunikan stand makin terasa lewat pameran sejarah ranup (sirih Aceh), koleksi majalah, serta Kantin Literasi yang menyajikan kue tradisional Aceh berikut narasi sejarahnya. Sebuah Wall of Quote juga disiapkan, mengajak pengunjung menempelkan kutipan favorit mereka sebagai ekspresi literasi personal.
Kepala Perpustakaan Universitas Malikussaleh, Dr. Muhammad, ST, M.Sc, IPM, bersama pembina Duta Baca, Sri Rezeki, S.Sos, turut hadir memberi dukungan penuh. Keduanya menekankan pentingnya inovasi literasi yang mampu menjembatani generasi muda dengan sejarah dan identitas lokal.
“Literasi tidak hanya sebatas bacaan. Ia adalah budaya, sejarah, kesehatan, bahkan gaya hidup. Melalui festival ini, kami ingin menghadirkan literasi yang menyenangkan dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Farhan.
Festival Literasi Aceh Utara tahun ini menegaskan komitmen mahasiswa dan komunitas literasi untuk menjadikan literasi sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari sekadar membaca, literasi hadir sebagai sarana memperkuat identitas budaya, memperluas wawasan, dan membangun kesadaran sosial masyarakat Aceh Utara.(**)