Foto: Bupati Bireuen, H. Mukhlis ST, menyampaikan sambutan pada peringatan 20 Tahun MoU Helsinki di Mesjid Agung Sultan Jeumpa (14/8)
BIREUEN,REAKSIBEWS.ID | Pemkab Bireuen memperingati 20 tahun penandatanganan MoU Helsinki antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah RI dengan zikir serta doa bersama di Masjid Agung Sultan Jeumpa, Kamis (14 Agustus 2025) pagi.
Peringatan bertema “Perjanjian Helsinki yang Berkelanjutan dan Bermartabat dalam Perspektif Islam” ini menghadirkan penceramah Rektor IAI Almuslim Aceh, Dr Tgk Nazaruddin Abdullah MA. Hadir Bupati Bireuen H Mukhlis ST, Wakil Bupati H Ir Razuardi MT, Kapolres AKBP Tuschad Cipta Herdani, Sekda, Forkopimda, kepala dinas, pegawai, dan pelajar.
Ketua panitia yang juga Kadis Syariat Islam Bireuen, Dr H Jufliwan SH MM, menyebut MoU Helsinki menjadi tonggak penting perdamaian Aceh setelah puluhan tahun konflik.
“Kegiatan ini bertujuan mengingat kembali sejarah penting itu, mengedukasi masyarakat tentang arti perdamaian, dan memperkuat komitmen bersama membangun Aceh yang lebih baik,” ujarnya.
Bupati Mukhlis mengingatkan, MoU Helsinki yang ditandatangani 15 Agustus 2005 tidak diraih dengan mudah. “Seperti kita tahu, diplomasi tingkat tinggi MoU Helsinki tidak dicapai dengan mudah. Semoga momentum ini jadi refleksi untuk melangkah ke arah lebih baik ke depan,” katanya.
Dalam ceramahnya, Tgk Nazaruddin menuturkan lahirnya kesepakatan damai dipengaruhi tiga faktor utama: bencana Tsunami Aceh 2004, melemahnya kekuatan militer GAM usai darurat militer 2003, serta kepemimpinan Presiden SBY dan Wapres Jusuf Kalla yang berkomitmen pada demokrasi dan resolusi damai.
Ia mengingatkan seluruh pihak menjalankan poin-poin MoU demi mencegah konflik baru. “Aceh harus kompak dalam amal makruf nahi mungkar serta menjaga perdamaian yang telah terwujud,” ujarnya.
Tgk Nazaruddin menutup dengan harapan agar Aceh menjadi daerah paling aman di Indonesia. “Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri yang mengumpulkan kebaikan di semua bidang,” pungkasnya.(AAP)