Foto: Truk Bermuatan Batu Gajah Bebas Kuasai Jalan Nasional Bireuen Tanpa Standar Keselamatan di Kabupaten Bireuen, Aceh (19/8)
BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Ironi terjadi di Kabupaten Bireuen. Proyek penyelamatan bibir pantai yang sejatinya melindungi masyarakat pesisir dari ancaman abrasi, justru menghadirkan bahaya baru di jalan raya. Truk-truk pengangkut batu gajah, material utama proyek, bebas lalu lalang di jalan nasional Banda Aceh–Medan tanpa memperhatikan keselamatan.
Bongkahan batu besar yang ditumpuk tak beraturan dalam bak truk sering kali menjatuhkan pecahan kecil ke jalan. Bagi pengendara, kondisi ini ibarat ancaman maut berjalan.
“Mobil kami pernah nyaris pecah kaca dihantam batu kecil yang jatuh dari truk. Kami terpaksa mengerem mendadak, sangat berisiko kecelakaan beruntun,” tutur BK, pengemudi mobil pribadi, Kamis (19/8).
Bagi pengendara roda dua, ancamannya lebih nyata. “Sebagian besar truk tidak menutup muatan dengan terpal. Pecahan batu berterbangan di jalan, sangat berbahaya. Proyek boleh penting, tapi jangan mengorbankan keselamatan publik,” tegas ZK, tokoh masyarakat Bireuen.
Kadishub, Drs Murdani melalui, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Dishub Bireuen, Faisal, mengakui pihaknya tidak berwenang menertibkan.
“Pengawasan jalan nasional ada pada pemerintah pusat dan provinsi. Di tingkat kabupaten, belum ada regulasi yang bisa dijadikan dasar untuk menindak,” jelasnya.
Kekosongan regulasi ini membuat aktivitas truk bermuatan batu gajah berlangsung tanpa pengawasan memadai, meski jelas membahayakan pengguna jalan.
Kasat Lantas Polres Bireuen, AKP Aditya Hadamto, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti keluhan masyarakat.
“Ini membahayakan pengguna jalan. Akan kami tindaklanjuti,” tegasnya melalui pesan singkat.
Namun, publik masih menunggu langkah konkret aparat di lapangan. Tanpa pengawasan ketat, proyek yang diharapkan menyelamatkan pesisir justru menebar ancaman di jalur transportasi vital.(**)