Zikir dan Doa Warnai Peringatan 20 Tahun MoU Helsinki di Jeunieb

Foto: Tausiah dan Doa Bersama dalam rangka peringatan MoU Helsinki di Aula kantor Camat Jeunieb (15/8) 

BIREUEN,REAKSINEWS.ID | 
Suasana khidmat menyelimuti Aula kantor Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Jumat (15/8/2025) pagi. Tokoh agama, dan aparatur pemerintahan setempat memperingati 20 tahun penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Peringatan yang diisi dengan zikir dan doa bersama itu menjadi ungkapan syukur atas terjaganya perdamaian di Tanah Rencong. Camat Jeunieb, Muhammad Maulana Rahmat, SIP, MSi, mengatakan kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara nilai-nilai yang terkandung dalam perjanjian damai tersebut.

"Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk mengingatkan kita semua bahwa perdamaian adalah amanah bersama," ujar Maulana.

Selain zikir dan doa, panitia juga menghadirkan Tgk Zulkarnaen yang menyampaikan tausiyah tentang makna perdamaian dari perspektif ajaran Islam. Ia menekankan bahwa kesepahaman dan saling memaafkan adalah kunci merawat harmoni di tengah masyarakat.

MoU Helsinki yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia, menjadi penanda berakhirnya konflik bersenjata selama puluhan tahun di Aceh. Kesepakatan itu lahir setelah bencana tsunami 26 Desember 2004 yang menewaskan ratusan ribu orang. Perundingan difasilitasi mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari dan menghasilkan sejumlah komitmen, antara lain penarikan pasukan non-organik, perlucutan senjata GAM, dan pemberian otonomi khusus bagi Aceh.

Dua dekade kemudian, MoU Helsinki tetap menjadi tonggak sejarah penting perjalanan Aceh dari daerah konflik menuju wilayah yang damai dan terus membangun. Peringatan di Jeunieb kali ini diharapkan menjadi pengingat bahwa perdamaian harus dijaga, bukan hanya dirayakan.(**) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak