Foto: Penanaman padi serentak di Kecamatan Samalanga, Bireuen, Aceh (25/6)
BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Pemerintah Aceh terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Rabu pagi, 25 Juni 2025, Gerakan Tanam Padi Serentak secara resmi dimulai di Gampong Meunasah Lueng, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen.
Kegiatan musim tanam gadu ini dibuka oleh Asisten III Sekretariat Daerah Aceh, Drs. Muhammad Diwarsyah, M.Si, mewakili Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, dan dihadiri sejumlah pejabat dari pusat dan daerah. Hadir pula Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP, serta Staf Ahli Menteri Pertanian, Hendri, Penanggung Jawab Swasembada Pangan Aceh, Agus Susanto, dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen, Mulyadi, SE, MM.
Dalam sambutannya, Mulyadi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh yang telah memilih Bireuen sebagai tuan rumah kegiatan strategis ini.
“Kami berterima kasih atas bantuan 25 ton benih padi yang diberikan untuk petani di Samalanga. Ini menjadi bagian dari target tanam seluas 42.000 hektare di tahun 2025, sementara luas baku sawah yang kami miliki saat ini 15.711 hektare. Dukungan semua pihak sangat kami harapkan,” ujarnya.
Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi menekankan pentingnya tanam padi serentak sebagai strategi peningkatan efisiensi dan efektivitas pertanian.
“Dengan tanam serentak, kita bisa menghemat tenaga, mengendalikan hama dan penyakit lebih baik, serta panen dalam waktu bersamaan. Ini penting di tengah tantangan global seperti krisis pangan, perubahan iklim, dan ketidakpastian ekonomi,” tuturnya.
Sementara itu, mewakili Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Diwarsyah menyoroti manfaat sosial dari praktik tanam serentak yang kerap diabaikan.
“Tanam tidak serentak bisa menimbulkan konflik antarpetani, terutama dalam penggunaan air irigasi. Dengan sistem serentak, kita bisa menjaga ketentraman sosial di pedesaan, sekaligus memaksimalkan hasil produksi,” jelasnya.
Ia juga mengimbau penyuluh pertanian untuk aktif memberikan pemahaman kepada petani mengenai manfaat dan strategi tanam serentak demi mendukung keberhasilan program ketahanan pangan.
“Gerakan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan bagian dari visi besar menuju kemandirian pangan nasional. Mari kita jadikan Aceh sebagai pionir dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat pangan,” pungkas Diwarsyah.
Kegiatan tanam padi serentak ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan petani dalam menjawab tantangan ketahanan pangan yang kian kompleks. Dengan dukungan berbagai pihak, Aceh optimistis mampu berkontribusi nyata dalam program swasembada pangan nasional tahun 2025.(**)