Pemdes Calok Manfaatkan Lahan Tidur di Pesisir untuk Perkebunan Sawit

Foto: Pembersihan lahan tidur di Gampong Calok, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen, Aceh (17/6)


BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Pemerintah Desa (Pemdes) Gampong Calok, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, Aceh, mulai menggarap lahan tidur milik gampong yang selama ini terbengkalai di kawasan pesisir pantai. Langkah ini dilakukan guna mengoptimalkan potensi aset desa dan mendongkrak Pendapatan Asli Gampong (PAG), Selasa (17 Juni 2025).


Keuchik Gampong Calok, Tgk M. Jafar, menyampaikan bahwa lahan seluas 4 hektar tersebut dulunya hanya berupa semak belukar dan belum pernah dimanfaatkan secara produktif. Namun, hasil musyawarah bersama perangkat desa, tokoh masyarakat, serta lembaga gampong memutuskan untuk mengalihfungsikan lahan tersebut menjadi kebun sawit.


Foto: Lokasi yang akan ditanami Sawit di pesisir pantai Gampong Calok, Kecamatan Simpang mamplam, Bireuen, Aceh (17/6) 


"Ini adalah bagian dari upaya menciptakan aset produktif bagi desa. Dengan perawatan maksimal, kebun ini kami yakini bisa menjadi sumber pendapatan berkelanjutan," ujar Tgk Jafar.


Dalam tahap awal, Pemdes Calok mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 juta yang bersumber dari Dana Desa (APBG) tahun anggaran 2025 untuk pembukaan lahan, pemagaran, serta pengadaan bibit sawit unggul jenis Marehan yang dikenal memiliki produktivitas tinggi. Rencana awalnya, sekitar 400 batang sawit akan ditanam di kawasan tersebut.


Proses pembersihan lahan dilakukan menggunakan alat berat (buldozer) dan ditargetkan rampung dalam empat hari ke depan. Kegiatan ini turut disaksikan oleh Babinsa, aparatur desa, tokoh masyarakat, dan sejumlah perwakilan lembaga kemasyarakatan gampong.


Meskipun berada di kawasan pesisir, Keuchik Jafar optimistis tanaman sawit akan tetap tumbuh baik jika dikelola secara intensif.


"Ini bukan hanya soal pendapatan desa, tapi juga langkah awal memberdayakan masyarakat. Jika berhasil, warga bisa ikut terlibat dalam pemeliharaan dan pengelolaan kebun," tambahnya.

Langkah inovatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi gampong lain dalam memaksimalkan aset lokal guna membangun kemandirian ekonomi desa.(**) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak