Dukung Ketahanan Pangan: Pemdes Lheue Simpang Salurkan Ribuan Bantuan Bebek

Iklan Semua Halaman


.

Dukung Ketahanan Pangan: Pemdes Lheue Simpang Salurkan Ribuan Bantuan Bebek

Juwaini
Sabtu, 02 Juli 2022
BIREUEN | Dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat menuju tatanan baru pasca Covid-19, Pemdes Gampong Lheue Simpang Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen, menyalurkan Ribuan Ekor Anak Itik/Bebek kepada 226 Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat, Sabtu (2 Juli 2022)

Keuchik (Kades) T. Dahlan didampingi perangkat Gampong mengatakan, penyaluran Benih (Bibit) anak itik sebagai bentuk dan upaya Pemdes Gampong Lheue Simpang dalam bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan sekaligus dapat mendongkrak perekonomian masyarakat, 

Bantuan unggas (Bebek) yang jumlahnya mencapai "Ribuan Ekor" disalurkan bersumber dari Anggara Dana Desa Tahun 2022 dengan besaran hampir seratus juta rupiah secara keseluruhannya. Semoga dengan bantuan tersebut, berdampak baik terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat, ujar Keuchik Dahlan.

Sebelum bantuan anak itik (Bebek) disalurkan, kepada masyarakat telah di wanti-wanti hendaknya dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan perekonomian keluarga. Sekiranya telah memasuki usia panen boleh dijual dengan catatan"Harus diganti dengan Bibit (anakan) yang baru,

Perlu diketahui bersama bahwa pengadaan bantuan ini bersumber dari Dana Desa dalam rangka ketahanan pangan masyarakat. Setiap penggunaan anggaran tersebut sudah barang tentu berdasarkan perencanaan dan laporan, kemudian disusuli pengawasan dari pemerintah/dinas terkait, jelas Keuchik

"Berdasarkan 226 KK jumlah keseluruhan masyarakat Gampong Lheue Simpang, setiap KK akan menerima sebanyak 22 Ekor (17 betina-7 Jantan) bantuan anak bebek yang telah berusia 2 Minggu dari penangkaran, Plus 2 Kg pakan turut diberikan kepada masing-masing penerima, Keuchik Lheu Simpang menjelaskan.

Sementara, M. Nianusi selaku pihak Pengadaan bibit (Anak Itik) mengatakan, Usia anakan bebek yang telah mencapai 15 hari berpotensi membawa Pulangkan yang signifikan,  karena telah melalui masa-masa rentan (Mati) biasanya sering terjadi pada usia 1 sampai 5 hari.

Sekiranya anakan bebek tersebut dipelihara serta diberikan pakan dengan benar, sekurang-kurangnya dalam jarak masa hingga 2,5 bulan Kedepan sudah dapat dijual untuk konsumsi. Sementara untuk petelor akan membutuhkan waktu sampai usia 5 hingga 6 bulan, baru akan menghasilkan telor, papar M. Nianusi yang telah bergelut dibidang pengadaan dan pemeliharaan bibit ternak jenis Anakan Bebek.

Sebelumnya, Rusli salah satu masyarakat yang dimintai keterangannya menyampaikan, terimakasih kepada pemdes Lheue Simpang yang telah berupa mendukung ketahanan pangan masyarakat melalui bantuan Bibit Anakan Bebek,

Bebek sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu usaha yang bakal membawa pulangan secara berkelanjutan, selain untuk konsumsi (Daging) dapat juga di jadikan sebagai ternak petelor. Sehingga setiap telor menjadi sumber perekonomian masyarakat yang dapat dijual saban hari, tutur Rusli. 

Penyaluran Bantuan Anak Bebek dalam rangka ketahanan pangan Pemdes Gampong Lheue Simpang Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen (Aceh) turut dihadiri seluruh perangkat Desa, Unsur Lembaga Tuhapeut, Pendamping Desa (Jafardi) serta seluruh Kepala Keluarga penerimaan manfaat dari bantuan yang disalurkan Oleh Pemerintah Gampong setempat. (Red)