Foto: Motivasi Difabel di Kampus UIA Paya Lipah, Bireuen, Aceh (2/7)
BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Mengusung tema "Kita Bisa! Jangan Menanti, Kita Mau Pasti Bisa," puluhan penyandang disabilitas (difabel) dari berbagai komunitas di Kabupaten Bireuen mengikuti kegiatan motivasi dan pemberdayaan yang digelar di Kampus Universitas Islam Aceh (UIA), Rabu, 2 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Aliansi Bumi Mulia Aceh (ABMA) Bireuen dan Bank Syariah Rahmania, serta didukung oleh sejumlah lembaga sosial dan advokat lokal.
Motivasi dibuka langsung oleh Ketua Difabel Aceh, Dedi Ariyanto, S.Pd, yang dalam sambutannya menyoroti masih kuatnya stigma negatif terhadap penyandang disabilitas di tengah masyarakat. "Masih banyak yang memandang disabilitas hanya dari sisi kekurangan, padahal mereka memiliki potensi besar yang sering diabaikan," ujarnya.
Perwakilan Bank Syariah Rahmania Aceh, Junardi, MM, selaku Direktur Kepatuhan, menegaskan komitmen lembaganya dalam mendukung pemberdayaan komunitas difabel, termasuk dalam hal pembiayaan usaha dan program sosial. "Kami terbuka menerima proposal pengajuan keuangan dari komunitas difabel, baik untuk usaha kelompok, kegiatan sosial, maupun pengembangan kapasitas individu," ujarnya dalam sesi pemaparan.
Langkah ini, lanjut Junardi, merupakan bagian dari implementasi prinsip ekonomi syariah yang inklusif dan berpihak kepada kelompok rentan, termasuk para penyandang disabilitas.
Menambah semangat acara, advokat dari LBH Bireuen, Azhari, SH, MH, tampil memberikan motivasi yang menggugah. Ia menekankan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi. “Yang terpenting adalah bagaimana kita menerima diri, fokus pada kemampuan, dan terus bergerak maju,” ucapnya.
Dalam paparannya yang menampilkan poin-poin motivasional melalui layar proyektor, Azhari menggarisbawahi beberapa aspek penting:
- Penerimaan Diri: Mengakui kondisi diri sebagai titik awal untuk bangkit.
- Fokus pada Kemampuan: Mengembangkan potensi yang dimiliki alih-alih larut dalam kekurangan.
- Dukungan Lingkungan: Masyarakat inklusif memegang peran vital dalam mendorong partisipasi difabel.
- Inspirasi dari Sesama: Cerita sukses dari difabel lain menjadi sumber semangat.
- Berpikir Positif: Optimisme sebagai kunci mengatasi tantangan.
Dalam penutupan acara, Dedi Ariyanto kembali menekankan pentingnya pemberdayaan. Ia mengajak semua pihak untuk memperluas akses pendidikan, pelatihan, serta pembiayaan bagi penyandang disabilitas agar mereka dapat hidup mandiri dan produktif.
"Penting diingat bahwa setiap individu memiliki keunikan dan potensi. Dukungan yang tepat akan membantu difabel meraih potensi terbaik mereka dan berkontribusi secara nyata dalam masyarakat," pungkasnya.(AAP)