Sejak PTPN Dikelola Non Pribumi: Harmonisasi SPBUN Digoyang, Kearifan Lokal Dihapus

Iklan Semua Halaman


.

Sejak PTPN Dikelola Non Pribumi: Harmonisasi SPBUN Digoyang, Kearifan Lokal Dihapus

Juwaini
Rabu, 10 Agustus 2022
LANGSA | Diduga sejak manajemen PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) dikelola oleh orang luar Provinsi Aceh sejumlah kebijakan dan kearifan lokal dihapus, ironisnya lagi wadah Organisasi Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) PTPN I, juga ikut diobok obok dengan membentuk SPBUN tandingan didalamnya. 

Menurut sumber media ini yang tidak mau menyebutkan jati dirinya mengatakan memang ada Indikasi pembentukan SPBUN tandingan, saat ini secara konstitusi SPBUN yang sah di pimpin oleh sdr. Saiful Zahri, jika SPBUN yang diprakarsai oleh sdr F benar terjadi kami akan minta pengurus SPBUN yang sah hasil pemilihan bulan April 2021 lalu untuk minta keterangan kepada manajemen PTPN I apakah mereka setuju terbentuknya dua SPBUN di dalam satu perusahaan dua organisasi tempat naungan karyawan

Menurut sumber dilapangan selama ini yang kami melihat hubungan SPBUN dibawah pimpinan Sdr. Saiful Zahri sangat harmonis dan benar-benar menjadi sebagai mitra perusahaan bahkan perjanjian kerja bersama (PKB) yang berlaku di perusahaan yang dipakai hasil perundingan dengan SPBUN dibawah pimpinan Saiful Zahri kalau nanti timbul adanya SPBUN tandingan pasti akan terpengaruh terhadap kinerja perusahaan disebabkan ada pengaruh terhadap karyawan mereka kehilangan arah bingung mengikuti spbun mana yang bisa menjadi jembatan antara karyawan dengan manajemen karena di PTPN I ada dua kubu   yang saling punya kepentingan.

Hasil pantauan dilapangan SPBUN tandingan yang di prakarsai oleh sdr F merupakan orang pendatang dari luar Provinsi Aceh serta mereka yang kalah berkompetisi saat pemilihan pada bulan April 2021 tidak terpilih menjadi Ketua Umum SPBUN PTPN I barisan inilah yang menggerakan untuk membuat SPBUN tandingan, ungkap sumber. 

Jika SPBUN tandingan ini lahir dengan demikian pimpinan PTPN I terutama Direksi gagal membina karyawan nya sehingga terjadi perpecahan menjadi dua kubu, satu kubu asli dipimpin oleh putra lokal yang satu lagi pendatang dari luar Aceh hal ini akan menjadi problem besar didalam tubuh perusahaan plat merah.

Sementara itu Kasubbag Humas PTPN I Febriansyah dikonfirmasi terkait adanya pembentukan baru SPBUN tingkat Perusahaan dibantah oleh Humas. 

Menurutnya sejauh ini organisasi yang terdaftar di PTPN I masih 1 yakni SPBUN PTPN I, kalau yang dulu bisa dikatakan iya ada dualisme, jawabnya. 

Didesak bahwa dirinya yang mensponsori dibentuknya SPBUN tandingan Febriansyah juga membantahnya mengatakan tidak ada kaitan sama SPBUN, Organisasinya juga belum ada kemana-mana, belum ada unit/basis, tulis Febriansyah melalui pesan Whatsapp. 

Diakuinya adanya SPBUN itu baru sebatas perkumpulan mengeluarkan ide,, bahkan orang diluar PTPN1 pun ikut memberikan ide ide terkait issue issue Indonesia,, baik politik, ekonomi, teknologi secara umum, khususnya pengembangan usaha usaha di bidang pertanian dan perkebunan, papar Febriansyah. 

Kabid Naker Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Edi Mukti ketika dikonfirmasi  melalui telepon selular nya membenarkan sudah ada pencatatan organisasi Serikat Perkebunan yang dibawa oleh salah seorang calon ketua SPBUN Bersatu, kata Edi Mukti.

Pembentukan organisasi Serikat Pekerja itu dibenarkan dalam Undang Undang Ketenagakerjaan, sejauh mengikuti aturan dan syarat pembentukan nya.(Wira/Rils)