Efek Pengembang Vanamei: Warga Nurussalam Keluhkan Abrasi Pesisir Pantai

Iklan Semua Halaman


.

Efek Pengembang Vanamei: Warga Nurussalam Keluhkan Abrasi Pesisir Pantai

Redaksi @ reaksinews.id
Kamis, 22 Desember 2022
Foto: Abrasi Pantai Akibat Pengerukan Tepi Pantai oleh Pengembang Vanamei (22/12)

ACEH TIMUR | Pengikisan tanah melalui pengerukan disepanjang pesisir  Gampong Matang Neuhen, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur dengan menggunakan excavator serta menumbangkan pohon Cemara,  hingga mengakibatkan abrasi pantai tidak bisa terhindari, Kamis, (22 Desember 2022)
 
Informasi yang di himpun, Reaksinews.id dari masyarakat setempat dan Keuchik gampong, serta observasi langsung ke lokasi mendapati terjadinya penggeseran pantai luar yang biasa hingga mencapai ratusan meter ke darat,

"Salah satunya kerusakan Garis Pantai di desa Mantang Neuheun Kecamatan Nurussalam Kabupaten Aceh Timur, Sepertinya dipicu ulah manusia sehingga terganggu keseimbangan alam di sepanjang pesisir pantai. 
Foto: Limbah Sisa Kayu Limbah Menumpuk di Sepanjang Bibir Pantai, Nurussalam Aceh Timur (22/12)

Dimana kerusakan tersebut diakibatkan oleh campur tangan manusia  hingga membawa muzarat terhadap masyarakat sekitar, selain nelayan tradisional yang kesehariannya nya menumpang hidup di laut " Ungkap Waled Hasan Keuchik Gampong Matang Neuhen.

"Sangat di sayangkan dimana masyarakat  sekitar Sebelumnya saban hari mengais rezeki di tepi pantai dengan cara mencari ikan ebi (sabu Aceh) udang kecil dengan masang jaring saat air pasang,

Ironisnya sekarang, kayu limpahan proyek Vanamei bertaburan disepanjang pantai dengan jumlah yang sangat banyak. Sehingga para nelayan terpaksa harus gigit jari menatap laut, ujar Waled Hasan.
 
Sekiranya pun "Abrasi" diakibatkan oleh gejala alam (Bencana), namun hal tersebut disebabkan oleh perilaku manusia yang juga ikut menjadi penyumbang kerusakan pantai.

"Mirisnya, abrasi dan pengikisan di sepanjang pesisir diakibatkan oleh excavator yang mengeruk pantai untuk penimbunan tambak Vanamei milik salah satu mantan orang nomor satu di Aceh Timur. Bahkan sejumlah besar pohon Cemara di tepi laut ikut dikorbankan (Ditumbangkan) oleh PT (Paname) Sehingga gelombang dan arus laut yang sifatnya destruktif atau merusak tidak lagi dapat terbendung,

Efek pengikisan tersebut telah mengakibatkan sejumlah tambak milik masyarakat di terjang air laut, dan hal seumpama itu sangat dikhawatirkan akan berdampak fatal dikemudian hari,

Terutama sekali terhadap tambak yang berlokasi paling dekat dengan air laut bakal menjadi sasaran pengikisan. Sekiranya pengrusakan tersebut terus dibiarkan, maka tidak mustahil "Air Laut" akan membanjiri Gampong-gampong disekitar pesisir  pantai dan tambak masyarakat ikut di bawa arus,

Diharapkan kepada pemerintah Aceh Timur dan pihak-pihak terkait sesegera mungkin, berupaya menyelamatkan alam yang saat ini sedang digerogoti oleh para pengembang, tanpa memperhatikan keselamatan masyarakat secara umum, Waled Hasan menuturkan.

Sementara salah satu warga setempat (Red) mengungkapkan rasa kecewa kepada pihak pengembang PT. Vanamei yang terkesan tidak memperhatikan dampak terhadap lingkungan. Abrasi pantai dan banyaknya kayu limbah sisa pekerjaan tambak Vanamei, telah mengakibatkan lapangan kerjanya seiring hilang terbawa arus laut,

"Menarik  jaring di tepi pantai menjadi sumber utama dalam usaha mencari sesuap nasi menghidupi keluarga, namun apalah daya "Kami Nelayan Kecil" sudah tidak lagi bisa melaut. Hal tersebut dikarenakan banyaknya kayu limbah terdampar, serta terkikis tepi pantai yang di akibatkan oleh pekerjaan PT Vanamei" cetusnya terkesan sedih. (Razali)