.jpg)
Komentar
JAKARTA | Sikap diplomatis yang tegas ditunjukkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam memperjuangkan Palestina untuk menjadi negara yang diakui dunia melalui PBB tidak diragukan lagi.
Berulang kali srikandi pejuang HAM internasional asal Indonesia itu menunjukkan komitmennya untuk membela hak-hak masyarakat dunia, utamanya Palestina di forum-forum internasional.
Terbaru, sikap tegas Retno ia tunjukkan di forum PBB di mana dirinya terlihat walk out alias meninggalkan ruangan saat delegasi dari Israel tengah berbicara dalam forum.
Kejadian itu terekam ketika Duta Besar Israel tengah menyampaikan pandangannya di Debat Terbuka PBB yang salah satunya berkaitan konflik Gaza.
"Dalam pernyataan di Dewan Keamanan PBB tadi, saya ingatkan bahwa Dewan Keamanan BBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, bukan untuk mentoleransi perang apalagi genosida," ujar Retno Marsudi dalam YouTube MoFA Indonesia, Rabu (24/1).
Diketahui dalam debat terbuka ini, Retno sempat mendesak Dewan Keamanan PBB bertindak untuk menghentikan kekerasan di Gaza dan di Tepi Barat Palestina.
Retno menilai Open Debate DK PBB ini digelar untuk ketiga kalinya dalam kurun 3 bulan terakhir, untuk menunjukkan komitmen dalam mendukung perjuangan Palestina. Indonesia akan terus menghadiri sidang debat PBB ini, sebutnya.
Keberanian dan sikap Retno mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari Ikatan Media Online (IMO) Indonesia.
"Ini luar biasa. Bu Menlu tidak saja menunjukkan sikap tegasnya atas bentuk kejahatan di dunia, tapi juga menunjukkan kepada bangsa-bangsa di dunia bahwa Indonesia berdiri tegak di atas penderitaan yang dialami bangsa manapun yang tertindas," kata Ketua Umum IMO Indonesia Yakub F. Ismail di Bilangan, Jakarta, Sabtu (27/1).
Keteguhan Menlu Retno merupakan implementasi tanggung jawab, dedikasi tinggi, sikap dan amanah yang diembannya.
"Tentunya, apa yang telah dilakukan Bu Menlu patut diacungi jempol dan menjadi sikap bersama seluruh pihak yang kini tengah merasakan kondisi ketidakadilan di Palestina akibat serangan brutalitas Israel," pungkas Yakub.(**)