Foto: Jumat Curhat Polres Bireuen di Rumoh Tuha Kupi Roastery 20/6)
BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Untuk mempererat kedekatan antara kepolisian dan masyarakat, Kapolres Bireuen AKBP Tuschad Cipta Herdani, S.I.K., M.Med.Kom., menggelar kegiatan “Jumat Curhat” di Rumoh Tuha Kupi Roastery, Kota Bireuen, Jumat (20/6/2025). Kegiatan yang berlangsung dalam suasana akrab itu menjadi ruang dialog terbuka, tempat masyarakat menyampaikan langsung keluhan, harapan, dan persoalan terkait keamanan serta sosial kemasyarakatan.
Jumat Curhat diinisiasi Polres Bireuen ini turut dihadiri sejumlah pejabat utama Polres, para kapolsek, serta tokoh masyarakat lintas kalangan. Momentum ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Hari Bhayangkara ke-78, yang diawali dengan aksi sosial ke beberapa kecamatan dan kunjungan ke keluarga besar Polri yang telah wafat.
Dalam sambutannya, Kapolres Bireuen menekankan bahwa Jumat Curhat bukan sekadar ajang temu ramah, melainkan forum membangun komunikasi dua arah antara kepolisian dan masyarakat.
“Kami tidak ingin hanya hadir saat ada masalah. Lewat Jumat Curhat, kami ingin mendengar langsung aspirasi masyarakat, sekaligus memperkuat kolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib,” ujar AKBP Tuschad.
Ia menambahkan, persoalan keamanan tidak dapat ditangani secara sepihak. Perlu sinergi multipihak, termasuk lintas sektor dan seluruh elemen masyarakat.
Sejumlah tokoh masyarakat pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan berbagai isu yang tengah dihadapi warga.
-
Adnan Adam, mantan Keuchik Kota Bireuen, menyoroti meningkatnya jumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) di pusat kota serta penurunan aktivitas ekonomi dan sosial yang menjadikan kota terkesan “mati suri”.
-
Dr. Tgk. Musbani, M.A., Ketua BKPMRI Bireuen, mengungkap keprihatinannya atas pudarnya semangat gotong royong di sejumlah desa. Ia menggambarkan kondisi beberapa gampong yang tak terurus dengan rumput liar menjalar ke badan jalan. Ia berharap Polres dapat mendorong kembali nilai-nilai kebersamaan melalui edukasi sosial.
-
Seorang warga juga melaporkan aksi penjambretan yang terjadi di kawasan Paya Meuneng, yang menimpa seorang remaja perempuan sepulang kerja.
-
Tgk. M. Nazir Muhammad, Ketua BKM Masjid Al-Amin Pulo Ara, menegaskan pentingnya menjaga citra Bireuen sebagai kota santri dan kota juang. Ia meminta dukungan kepolisian untuk menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah dan Dinas Pendidikan demi pengawasan jam pulang siswa agar terhindar dari pengaruh negatif
Menanggapi beragam masukan, Kapolres Bireuen menyampaikan apresiasi atas keterbukaan masyarakat. Ia menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti setiap isu yang disampaikan secara konkret.
“Kami akan koordinasikan dengan dinas terkait, cek langsung ke lapangan, dan tindaklanjuti secara sistematis. Kami juga libatkan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dalam program pembinaan masyarakat di tiap kecamatan,” tegasnya.
Kapolres juga menegaskan komitmen untuk merespons cepat kasus-kasus kriminalitas yang meresahkan, seperti penjambretan, dengan memperkuat patroli dan intelijen lapangan.
Sebelum kegiatan Jumat Curhat, Kapolres Bireuen dan jajaran melaksanakan kunjungan sosial ke rumah para anggota Polri yang telah wafat. Di antaranya:
- Rumah almarhum Aipda Hermansyah Lubis
- Rumah almarhum Iptu Jainuddin
- Rumah AKP (Purn) Rajali Hasan
- Rumah Kompol (Purn) Marzuki Usman
Dalam kunjungan tersebut, Kapolres menyerahkan santunan dan bingkisan sebagai bentuk penghormatan serta menjaga silaturahmi dengan keluarga besar Polri.
Kapolres menyatakan bahwa Jumat Curhat akan menjadi agenda rutin yang digelar bergilir di berbagai wilayah hukum Polres Bireuen, dengan melibatkan unsur tokoh agama, tokoh pemuda, dan lembaga pendidikan.
“Kami ingin membangun kepercayaan publik dan menghadirkan polisi sebagai mitra masyarakat. Keamanan bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab bersama,” tandasnya.
Dengan pendekatan partisipatif seperti ini, Polres Bireuen berharap terbangun sinergi kuat dan berkelanjutan dalam menciptakan suasana yang aman, tertib, dan harmonis di tengah masyarakat. Jumat Curhat bukan sekadar mendengar—tapi juga bergerak bersama.(AAP)