Momentum Haru: RA Raudathul Muballighin Pandrah Lepas 34 Murid TA 2024/2025

Foto: Pelepasan Siswa-siswi di RA Raudathul Muballighin, Kecamatan Pandrah, Bireuen, Aceh (24/6) 

BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Dua lembaga pendidikan anak usia dini di Kabupaten Bireuen, yakni RA Raudathul Muballighin dan RA Raudathul Afthal, secara resmi melepas 34 murid yang telah menyelesaikan masa belajar mereka untuk tahun ajaran 2024/2025. Prosesi pelepasan berlangsung pada Selasa, 24 Juni 2025, dalam suasana hangat dan penuh haru.

Kepala RA Raudathul Muballighin, H. Muchlis, S.Ag., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang telah menjadi tradisi di lingkungan sekolah. Ia menegaskan bahwa acara diselenggarakan secara sederhana dan tetap mengacu pada regulasi yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen.


Foto: Rangkaian pelepasan siswa-siswi di RA Raudathul Muballighin, Pandrah, Bireuen (24/6) 

“Setiap anak usia dini memiliki potensi, minat, dan bakat yang berbeda. Di sinilah peran guru sangat penting dalam mengasah dan menggali kemampuan tersebut,” ujar H. Muchlis.

Dalam pelaksanaan acara, pihak sekolah memfasilitasi tempat dan teknis pelaksanaan, sementara seluruh perlengkapan dan dukungan lainnya diinisiasi oleh para wali murid melalui musyawarah bersama. Kolaborasi ini, menurut Muchlis, menjadi bentuk partisipasi aktif keluarga dalam pendidikan anak-anak.

Sebagai bentuk apresiasi, seluruh murid yang dilepas menerima penghargaan berupa piala. Khusus untuk siswa yang menunjukkan capaian luar biasa—baik dalam hafalan Al-Qur'an (hafizh-hafizah), keterampilan kreatif, maupun prestasi akademik lainnya—diberikan penghargaan tambahan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

Acara pelepasan juga dimeriahkan oleh penampilan tarian tradisional dari penari cilik TK Fathyah, Kecamatan Peulimbang, di bawah binaan Ibu Suryati, serta Penyanyi Cilik, Asri Alfarisyi dari Simpang Mamplam. Kehadiran mereka memberikan warna tersendiri dalam prosesi tersebut dan menjadi hiburan yang berkesan bagi para hadirin.

Momentum paling menyentuh terjadi saat sesi simbolis membasuh kaki orang tua—sebuah tradisi khas yang menjadi identitas RA Raudathul Muballighin. Setiap murid yang dilepas dengan penuh kasih sayang membasuh kaki orang tua mereka sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih atas cinta dan pengorbanan selama ini.

“Kami berharap anak-anak lulusan RA Raudathul Muballighin dan RA Raudathul Afthal dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dengan semangat, prestasi, dan akhlak mulia,” harap Tgk. Muchlis.

Acara ditutup dengan doa bersama dan resepsi sederhana, mengakhiri perjalanan singkat namun penuh makna di jenjang pendidikan anak usia dini. Semangat yang ditanamkan sejak dini diharapkan menjadi pondasi kokoh dalam mengarungi dunia pendidikan ke depan.(**) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak