Foto: Sidang Kabinet Paripurna ke-8 di Istana Kepresidenan, Jakarta (6/8).
JAKARTA,REAKSINEWS.ID | Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna ke-8 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025). Sidang ini menjadi momen evaluasi 10 bulan pemerintahan Kabinet Merah Putih, sekaligus penegasan arah kebijakan nasional di tengah dinamika global yang terus berubah.
Dalam pengantar sidang, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada jajaran kabinet atas kerja keras dan soliditas yang dinilainya sudah berjalan optimal.
“Saya ingin menyampaikan penghargaan yang tinggi atas kerja sama, koordinasi, dan semangat tim yang luar biasa dari para menteri. Strategi kita benar, kita berada di arah yang benar,” ujar Presiden Prabowo.
Ia menilai, kinerja tim ekonomi pemerintah sejauh ini menunjukkan kemajuan signifikan, terutama dalam menjaga stabilitas makro dan mendorong transformasi ekonomi berbasis kepentingan nasional. Presiden juga menyinggung peran diplomasi Indonesia yang menurutnya telah berjalan efektif untuk melindungi kepentingan rakyat.
“Strategi kita tetap realistis. Kita tidak boleh hanya berpikir idealisme, tapi juga harus berdasarkan realitas. Kita harus kerja dengan akal sehat,” tegasnya.
Presiden Prabowo turut menyoroti kompleksitas tantangan global, mulai dari konflik geopolitik hingga ketegangan geoekonomi antarnegara besar yang berdampak langsung pada kawasan Asia dan ASEAN.
Ia menegaskan bahwa Indonesia akan tetap tenang, fokus, dan tidak tergesa-gesa dalam merespons dinamika global. Prabowo juga menyatakan komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan dan mendukung peran ASEAN sebagai kekuatan diplomasi regional.
“Di tengah tekanan global, kita harus tetap tegak, rasional, dan tidak reaktif. Sikap Indonesia harus terukur, tapi tegas dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional,” ujar Presiden dalam sidang yang dihadiri seluruh menteri Kabinet Merah Putih itu.
Selain isu geopolitik, Prabowo juga menyinggung tantangan perdagangan internasional dan kebijakan proteksionis yang makin meluas. Ia menekankan pentingnya kemandirian ekonomi dan daya tahan nasional sebagai fondasi pembangunan jangka panjang.
Sidang kabinet kali ini juga menjadi pengingat pentingnya kesinambungan kebijakan strategis, sekaligus konsolidasi antar-kementerian untuk menjaga momentum pembangunan di tengah berbagai tantangan global yang tidak menentu.(Setpres)