Salam Redaksi: Pena Lelaki Tua

Iklan Semua Halaman


.

Salam Redaksi: Pena Lelaki Tua

Juwaini
Rabu, 21 Juli 2021

Bireuen - Reaksinews.id | Tujuan hidup penulis pasti akan berbeda, dengan tujuan hidup rekan pembaca miliki. Pengertian tujuan hidup menurut para ahli adalah proses menetapkan identitas diri yang dimiliki seseorang. Dengan kata lain, kita bisa mengatakan bahwa seseorang yang memiliki tujuan hidup adalah mereka yang memiliki identitas diri yang kuat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kita mengambil suatu perjalanan seorang gembala pena lelaki tua yang tekun duduk di kursi meja kerja, diatidak menghiraukankejadian disampingnya, yang ia pikirkan apa yang menjadi tujuan hidup anak bangsa ini saat ini dan akan datang, dan apa mimpi mereka melihat kejadian yang semakin hiruk pikuk ragam kemunafikan.

Lembaran kertas yang awalnya putih tampa setitik goresan mulai terlihat coreng moreng dengan  gaya leter-leter berwarna hitam tapi nyata,Meski raut wajah telah terlihat kerut menua,tapi lekuk ketegasan jelas terlukis di parasnya, Jari-jari tua lincah berdansa dengan pena, Menyusun bait demi bait memainkan kata-kata,sepanjang hidup persoalan kemanusiaan tiada pernah usai dari perdebatan dan mendapatkan titik penutup. 

Pena lelaki tua itupun semakin lancar meneteskan tinta diatas lembaran kertan yang suci dan murni, Secarik naskah dia tulis persiapkan saksama, Sekapur sirih akan dilisankan saat perpisahannya, Candra mendatang adalah keriaan ulang warsa,Sebagai tanda telah purna masa bakti pada negara, Setelah puluhan tarikh memberikan pikir dan raga, Bergiat daya serahkan segenap kinerja,

Dalam benak tuanya selalu ada pembahasan kemana arah hidup anak bangsa ini dan apa yang di inginkan oleh anak bangsa ini dalam mengahiri kemelut bangsa. Haruskan berdiam diri atau berontak bagaikan serigala, namun diri tuanya terhenyak ketikan muncul sebuah sinar kebenaran, dan ia berkata pada dirinya, Tuhan lebih berkehendak, seorang kuli tinta hanya dapat menyampaikan apa yang ia lihat. 

Lelaki tua semakin bergelora ayunkan penanya menulis kalimat-kalimat penyemangat atma, Baris-baris kata petuah bagi para sejawat muda semakin gencar pada goresan penanya. Cerita bernas inspirasi saat masa lelaki itu berkarya, goresan tinta berkisah perkara kuasanya dimasa lalu kiprah yang selalu khalis dari suap arta,tiada suah merakus hasil laku curang dana nagara,
Namun apapun keihlasan bagi seorang kuli tinda selama masa perjuangannya membentengi negara ini, di ahir masa iapun majadi seperti tinta yang menetes di atas kertas, menjadi pudatr hingga luntur ditelam waktu. Inilah hidup Gembala tinta. 
 
Melalui pena rancap ditulisnya pesan bijaksana, jauhi laku patgulipat mudaratkan bangsa krida gigih akan menghindarkan kita, dari segala bencana dan marabahaya, Akhirnya hari masa perpisahan lelaki tua tiba, wejangan terakhir memburai pada kita, iaga tabiat cakap dan moral berkarya agar sarwa, Bagas waras, kalis ing rubeda, nir ing sambikala, lelaki tua berpisah serahkan wasiat berharga, sebuah pena rancap integritas sahaja,kepada aku, kamu, dan kita,untuk ‘teruskannya.

Penulis T.Samsul Bahri, MK (**)