Lima Langkah Efektif Mengikat Shalat: Menjadikan Sujud Lebih Bermakna

Oleh: Juwaini Husen


Foto: Ilustrasi

ACEH,REAKSINEWS.ID | Shalat, bagi seorang Muslim, bukan sekadar kewajiban ritual harian. Ia adalah pilar spiritual utama yang menopang seluruh bangunan keimanan. Tanpa shalat, ibarat rumah tanpa pondasi: rapuh dan mudah runtuh.

Namun, dalam praktiknya, menjaga kekhusyukan dalam shalat bukan perkara mudah. Rutinitas, kelelahan, hingga gangguan pikiran kerap menjadikan shalat kehilangan ruhnya. Maka, diperlukan ikhtiar sungguh-sungguh agar setiap rakaat bukan hanya gerakan, melainkan dialog batin dengan Sang Khalik.

Berikut lima langkah efektif mengikat shalat, agar setiap sujud menjadi pengalaman spiritual yang menggugah:

1. Berdoa Sebelum Takbiratul Ihram

Awali dengan permohonan tulus: “Ya Allah, izinkan aku menikmati shalat ini.”
Khusyuk bukan kemampuan, tapi karunia. Seperti rezeki, ia perlu diminta, bukan hanya diupayakan. Dengan doa pembuka, hati lebih siap menyambut kehadiran Allah dalam tiap gerakan dan bacaan.

2. Bayangkan Ini Shalat Terakhirmu

Tak ada yang tahu kapan ajal menjemput. Maka hadirkan kesadaran: “Bisa jadi sujudku hari ini, adalah yang terakhir.”
Kesadaran akan kefanaan membuat shalat menjadi lebih dalam, lebih jujur, dan lebih menyentuh hati.

3. Variasikan Bacaan dengan Ayat yang Dipahami Maknanya

Bacalah surat-surat pendek atau doa yang familiar dan dipahami maknanya. Ketika makna menyatu dengan ucapan, maka hati pun ikut berdzikir.
Ini cara sederhana menghidupkan ruh shalat—bukan sekadar lisan yang bergerak, tapi jiwa yang berbicara.

4. Perlambat Gerakan, Rasakan Tiap Detik Ibadah

Jangan terburu-buru mengejar waktu. Rasakan setiap rukuk, sujud, dan duduk sebagai perhentian jiwa.
Shalat bukan beban yang harus diselesaikan, tapi anugerah yang patut dinikmati.

5. Sadari Betapa Istimewanya Dapat Sujud Hari Ini

Di antara miliaran manusia, hanya sebagian yang masih diberi nikmat iman dan mampu menunaikan shalat.
Maka jika hari ini kita masih bisa bersujud, itu adalah bentuk kasih sayang Allah yang luar biasa. Jangan abaikan.

Jika belum mampu khusyuk, jangan berkecil hati.

Usaha untuk mencintai shalat adalah bagian dari proses mencintai Allah.
Baraqallah. Semoga ikhtiar ini mustajabah. Insya Allah.


Penulis:

Juwaini Husen

Jeunieb 9 Juli 2025.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak