Foto: Seminar Internasional Prodi HI Universitas Almuslim From Aceh to the World (FATWOR) edisi ke-6 (23/5)
BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Program Studi Hubungan Internasional (HI), Universitas Almuslim, kembali menggelar seminar internasional dua tahunan bertajuk From Aceh to the World (FATWOR) edisi ke-6, Kamis (23/5/2025). Mengusung format hybrid, kegiatan ini menghadirkan dua pembicara terkemuka dari Malaysia dan Irak, serta diikuti hampir 200 peserta dari dalam dan luar negeri.
Acara yang berlangsung pukul 14.00–16.00 WIB ini menjadi panggung diskusi strategis tentang isu-isu global, mulai dari kepemimpinan publik di masa krisis hingga tantangan pemulihan pascaperang. Seminar dibuka oleh Koordinator FATWOR, Risky Novialdi, M.HI., yang menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen Prodi HI untuk memperkuat jejaring akademik internasional.
“FATWOR ke-6 ini adalah wujud nyata keterlibatan Prodi HI dalam membangun dialog lintas negara. Kami ingin membuka ruang yang memperkaya perspektif mahasiswa dan dosen terhadap isu-isu hubungan internasional,” ujar Risky dalam sambutannya.
Pembicara pertama, Dr. Rohana binti Ahmad dari Universiti Malaysia Terengganu, menyampaikan paparan bertajuk “Governance and Leadership During Crisis.” Dalam presentasinya, Dr. Rohana—yang juga peraih rekomendasi Best Thesis Award di Universiti Utara Malaysia—menyoroti pentingnya kepemimpinan strategis dan perencanaan suksesi dalam menghadapi krisis kebijakan di sektor publik.
Sementara itu, Dr. Yoko Fujimura, Kepala Kantor International Organization for Migration (IOM) di Baghdad, Irak, mengulas pengalaman lapangannya melalui presentasi bertajuk “Recovery and Its Challenges After ISIS Defeat in Iraq.” Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di wilayah konflik, termasuk di Aceh pascatsunami, Dr. Yoko menyoroti kompleksitas pemulihan sosial dan institusional setelah konflik bersenjata.
Dalam sesi diskusi yang berlangsung interaktif, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan beragam pertanyaan yang memperkaya wacana.
Ketua Program Studi HI Universitas Almuslim, Yenni Rosana, M.A., dalam sambutan penutupan menyatakan bahwa seminar ini merupakan bagian dari strategi Prodi untuk memperluas wawasan mahasiswa melalui perspektif global langsung dari para praktisi dan akademisi dunia.
“Kegiatan seperti ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga mendorong terciptanya ruang dialog yang inklusif dan reflektif dalam menghadapi tantangan global seperti krisis kemanusiaan, tata kelola publik, dan pemulihan pascakonflik,” ujar Yenni. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh untuk berperan aktif dalam kancah internasional.”
Dengan kehadiran para pemikir lintas negara dan partisipasi aktif dari peserta, FATWOR 2025 membuktikan peran penting institusi pendidikan tinggi dalam menjembatani pengetahuan global dan konteks lokal.(AAP)