Pemerintah Bireuen Gelar Shalat Istisqa

Foto: Shalat Istisqa di Ruang Terbuka Hijau Cot Gapu, Bireuen, Aceh (1/8) 

BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Di tengah kekeringan panjang yang melanda wilayah Bireuen dalam beberapa bulan terakhir, Bupati Bireuen, H Mukhlis, ST, bersama Wakil Bupati, Ir H Razuardi, MT, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta seluruh aparatur sipil negara di lingkungan Pemkab Bireuen, menggelar Salat Istisqa dan doa bersama di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, Jumat (1/8/2025) siang.

Menariknya, pelaksanaan salat sunnah untuk memohon hujan kepada Allah SWT itu berlangsung di bawah gerimis ringan — sebuah isyarat harapan di tengah kekeringan yang berkepanjangan akibat musim kemarau ekstrem.

Salat Istisqa dipimpin oleh Imum Chiek Masjid Besar Peusangan, Tgk Muhammad Hafiq, sementara tausiah dan doa disampaikan oleh Imum Chiek Masjid Agung Sultan Jeumpa, Tgk Saifuddin Muhammad, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Bireuen.

Usai salat dan tausiah, acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ridwan Muhammad dari Ikatan Penghafal Al-Qur'an (IPQAH) Bireuen. Doa diikuti secara khusyuk oleh seluruh jamaah, termasuk bupati, wakil bupati, serta jajaran instansi pemerintahan dan vertikal lainnya.

Kegiatan ini digelar merespons kekhawatiran masyarakat terhadap dampak kekeringan yang meluas, terutama terhadap pertanian dan kebutuhan air bersih. Pemerintah Kabupaten Bireuen sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran resmi Nomor 400.14.1.1 per tanggal 31 Juli 2025, yang mengimbau seluruh instansi vertikal, perangkat daerah, dan ASN untuk hadir dalam salat dan doa bersama tersebut.

“Beberapa bulan terakhir, masyarakat sangat terdampak oleh kekeringan karena musim kemarau yang berkepanjangan. Salat Istisqa ini adalah ikhtiar bersama, memohon kepada Allah SWT agar diturunkan hujan sebagai rahmat dan solusi atas musibah kekeringan yang melanda daerah kita,” ujar Bupati Mukhlis usai kegiatan.

Salat Istisqa bukan hanya menjadi bentuk ibadah, namun juga simbol kepasrahan dan persatuan seluruh elemen daerah dalam menghadapi bencana alam yang tengah melanda. Bupati berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan semangat gotong royong masyarakat dalam menjaga lingkungan dan menghadapi tantangan iklim ekstrem.

“Kita berharap hujan segera turun dan kondisi bisa kembali normal. Semoga doa-doa kita dikabulkan, dan masyarakat kembali dapat menjalani aktivitas pertanian serta kehidupan sehari-hari dengan tenang,” tutup Mukhlis.(**) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak