.jpg)
Komentar
BIREUEN-REAKSINEWS.ID | Berkesempatan menjadi Pembina upacara di sebuah Sekolah merupakan Anugerah dalam bentuk tanggungjawab melahirkan generasi masa depan.
"Hidup adalah sebuah perjalanan, perjuangan, penentuan dari mana kita mulai dan kemana akan berakhir dalam rangkaian pencapaian kehidupan berarti dan bermanfaat dalam setiap proses mengimbangi perkembangan zaman,
Sebagai hamba ciptaan tuhan (Allah SWT) dan umat Nabi Muhammad Saw sudah seharusnya menyadari bahwa hidup akan bernilai dan berarti sekiranya kita memahami kehendak Sang Khalik yaitu Allah SWT.
Sebagaimana dilafaskan sang maha Guru asal Sumatera Barat, Prof Buya Hamka dalam sebuah pesan pentingnya." Jangan paksa tuhan mengikuti kehendak mu, tapi paksalah dirimu mengikuti kehendaknya Tuhan, niscaya angkau akan selalu terbingkai dengan kasih sayang, serta harapan yang terpenuhi.
Tuhan memberikan hak-hak kepada manusia untuk menjalani kehidupan menuju capaian tujuan mereka. Dan tentunya perlu dibarengi dengan beberapa argumentasi diantaranya;
- Pengetahuan" Manusia dikaruniai akal untuk belajar dan memahami dunia di sekitarannya. Memungkinkan manusia untuk membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab dan pengetahuan juga membantu manusia untuk mengembangkan potensi diri menuju capaian hidup.
- Adab" Berupa seperangkat aturan dan nilai yang mengatur perilaku membantu manusia untuk hidup bersama dengan harmonis dan saling menghormati. Sudah barang tentu, Adab akan menunjukkan rasa hormat baik kepada tuhan maupun sesama manusia.
- Ikhtiar" Merupakan persiapan bahan/alat kerja yang lengkap sebelum proses kerja dilakukan. Oleh karena itu, ikhtiar harus dipersiapkan sebelum proses serangkaian usaha dilakukan.
- Usaha" Manusia memiliki kemampuan berusaha dan bekerja keras untuk mencapai tujuan hidupnya. Ikhtiar dan usaha menunjukkan bahwa manusia bertanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri.
Sejatinya Ikhtiar dan usaha berpotensi membantu untuk mengembangkan disiplin dan ketekunan yang tertanam dalam diri setiap manusia.
Sedikit ilustrasi untuk mengaktualisasi hak hak yang Allah SWT berikan kepada kita sebagai manusia,
"Diibaratkan kita memiliki sebidang ataupun sepetak sawah untuk dikelola dengan mengunakan hak hak yang diberikan Allah pada insan yang berakal," Seorang petani memanfaatkan akal sehatnya untuk memperoleh ilmu tentang pengelolaan sawah,
Memiliki hak adat untuk beraktivitas, seperti mana saat mulai turun ke sawah, tentunya ada serangkaian jadwal dan tahapan yang perlu dilalui diantaranya;
Doa bersama, jadwal penaburan benih padi, penanaman hingga pemotongan. Sementara hak ikhtiar meliputi sarana yang dimiliki seperti cangkul dan bibit padi,
Hak terakhir adalah usaha dari aktivitas manusia mengolah lahan sawah untuk penaburan bibit padi, penanaman dan perawatan. Tentunya tidak terlepas pengawasan saat tanaman mulai menguning, guna terhindar dari serangan hama dan penyakit,
Sehingga dari serangkaian usaha tersebut dalam bentuk aktivitas, sudah barang tentu akan berujung keberuntungan capaian hasil maksimal saat musim panen tiba.
Hak-hak yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk membantu mereka meniti perjalanan kehidupan. Sekiranya kita menggunakan hak-hak tersebut secara bijak, niscaya manusia dapat mencapai kebahagiaan, kesuksesan di dunia dan di akhirat.
Melalui pengetahuan, manusia dapat belajar baik berupa tantangan lingkungan dan bahaya terutama berkaitan pengaruh narkoba." Tentu yang perlu dipilih adalah untuk tidak menggunakannya.
Dengan adab pula, manusia dapat berperilaku sopan dan hormat baik kepada orang tua maupun guru sang pembimbing mereka. Sedangkan ikhtiar dan usaha, manusia dapat belajar dan mendapatkan nilai terbaik di sekolah.
Penting untuk diingat !!
Hak-hak ini harus digunakan dengan penuh tanggung jawab dan tidak merugikan orang lain.
Menggunakan hak-hak ini dengan bijak, diyakini manusia dapat membangun dunia yang lebih baik untuk seantero dunia.
"Sobat - sobit, ingat dan pastikan hak pilih saudara/i untuk melakukan pencoblosan saat hari, Rabu tanggal 14 Februari 2024. Gunakan hak pilih." Suara anda menentukan masa depan negeri tercinta kita indonesia.
Tanggal 12 Februari 2024
Penulis: Hasan Basri, S.Pd, M.M
Kepala SMAN 1 Simpang Mamplam
Kabupaten Bireuen - Aceh
Editor: Juwaini