Foto: Camat Kota Juang, Musni Syahputra,.S.IP. M.Ec.Dev, didampingi Keuchik, Teuku Saifunna meresmikan wahana Flying Fox Objek wisata Taman Santewan di Geulanggang Gampong (29/5)
BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Suasana penuh semangat membalut kawasan wisata Bukit Cinta Paya Santewan di Desa Geulanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, pada Kamis (29/5/2025). Wahana Flying Fox resmi diresmikan, menandai babak baru pengembangan destinasi wisata berbasis alam yang digagas masyarakat setempat secara mandiri dan gotong royong.
Dengan lintasan membentang sepanjang 200 meter dan ketinggian sekitar 50 meter, wahana ini siap memacu adrenalin pengunjung sekaligus menawarkan pemandangan lanskap alam Bireuen yang memesona. Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Camat Kota Juang, Musni, yang hadir mewakili Bupati Bireuen.
“Ini bukan sekadar wahana hiburan, melainkan bagian dari upaya membangun masa depan desa melalui pariwisata. Tapi harus dijaga integritasnya—jangan sampai ada praktik pungutan liar atau pelayanan buruk yang mencoreng citra daerah,” ujar Musni dalam sambutannya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemuda, perangkat desa, dan pelaku usaha lokal dalam menciptakan suasana wisata yang ramah keluarga dan berkelanjutan. “Bukit Cinta ini bisa jadi ikon baru Kabupaten Bireuen jika dikelola secara profesional dan transparan,” tambahnya.
Simbol Kemajuan Desa
Keuchik Geulanggang Gampong, Teuku Saifunna, menyampaikan bahwa pembangunan kawasan wisata Bukit Cinta Paya Santewan merupakan buah dari kolaborasi lintas elemen masyarakat. “Kami membangun ini dengan semangat gotong royong. Kini, tidak hanya membangun wahana, tetapi juga harapan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat desa,” tuturnya.
Menurut Saifunna, pengelolaan wahana Flying Fox dilakukan bekerja sama dengan Jasa Raharja Putra Syariah untuk menjamin aspek keselamatan. Setiap sesi akan didampingi petugas terlatih, dengan tarif Rp20.000 per orang.
Transformasi kawasan ini tak lepas dari peran Anggota DPR RI, H. Ruslan M. Daud, yang melalui dana aspirasinya pada 2023 membuka akses dan membangun infrastruktur dasar di Paya Santewan. Sebelum pengembangan, lokasi ini hanyalah lahan rawa yang terbengkalai.
Fasilitas Lengkap, Alam Memikat
Tak hanya Flying Fox, kawasan Bukit Cinta Paya Santewan kini dilengkapi fasilitas penunjang wisata yang ramah keluarga. Sebelas kios dan kafe lokal menyajikan aneka kuliner, sementara gazebo, mushalla, dan toilet umum yang bersih menghadirkan kenyamanan bagi pengunjung.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam secara lebih santai, tersedia pula wahana bebek dayung yang mengelilingi kolam estetik di tengah kawasan. Suasana asri dan udara segar menjadi nilai lebih yang menjadikan tempat ini cocok untuk rekreasi keluarga maupun kegiatan komunitas.
Magnet Wisata Baru Bireuen
Bukit Cinta Paya Santewan menjadi bukti bahwa pariwisata desa bisa menjadi motor penggerak pembangunan daerah jika dikelola dengan visi yang jelas dan dukungan kolektif. Dengan menjaga kebersihan, keramahan, dan tata kelola yang baik, kawasan ini digadang-gadang akan menjadi destinasi unggulan yang tidak hanya menyedot wisatawan, tetapi juga membawa manfaat ekonomi langsung bagi warga.
“Ini baru awal. Ke depan kami berharap bisa menambah wahana dan memperluas area wisata agar lebih banyak pengunjung datang dan perekonomian desa semakin hidup,” ujar Saifunna.
Bukit Cinta Paya Santewan bukan sekadar tempat liburan, melainkan simbol kebangkitan desa yang berani bermimpi dan bekerja keras untuk mewujudkan potensi lokal menjadi kekuatan nyata.(AAP)