TK Cut Mutia Jeunieb Wisuda 25 Tahfidz Cilik Tahun Ajaran 2024-2025

Foto: Tasyakuran dan Wisuda 25 Tahfidz Cilik Tahun Ajaran 2024-2025 di TK Cut Mutia, Kecamatan jeunieb, Kabupaten Bireuen, Aceh (28/5) 

BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Taman Kanak-kanak (TK) Cut Mutia di Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, menggelar acara tasyakuran sekaligus wisuda untuk 25 peserta didik tahfidz, Rabu (28/5/2025). Acara ini menjadi penutup tahun ajaran 2024-2025 sekaligus momentum penting bagi sekolah berbasis pendidikan Islam tersebut.

Kepala TK Cut Mutia, Rita Rahmi, S.Pd, menjelaskan bahwa ke-25 peserta didik yang diwisuda terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 9 siswi perempuan. Mereka merupakan lulusan program pendidikan usia dini yang menitikberatkan pada pembentukan karakter islami dan hafalan Al-Qur’an.

“Setiap tahun, TK Cut Mutia melahirkan lulusan yang tidak hanya siap melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, tetapi juga telah memiliki bekal rohani dengan hafalan ayat-ayat suci Al-Qur’an,” ujar Rita kepada Kompas.

Ciri Khas: Mengaji Sebelum Belajar

Salah satu kekhasan dari TK Cut Mutia adalah rutinitas mengaji sebelum memulai proses belajar mengajar. Program yang disebut “Ikraq” ini telah menjadi identitas lembaga sejak awal berdirinya, bahkan sebelum program serupa dicanangkan secara resmi oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh.

“Sekitar enam bulan sebelum program ini diresmikan oleh Kanwil, kami sudah menerapkannya di sekolah sebagai bentuk pembiasaan keagamaan bagi anak sejak dini,” kata Rita.

Rutinitas mengaji selama 20 menit sebelum pelajaran dimulai menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai spiritual, membentuk karakter islami, serta membiasakan anak-anak untuk mencintai Al-Qur’an.

Didukung Guru Lulusan Dayah

TK Cut Mutia berada di bawah naungan Yayasan Nyak Rita Muhammad dan dikenal sebagai satu-satunya TK di wilayah Jeunieb yang konsisten mengintegrasikan metode tahfidz ke dalam sistem pembelajaran formal. Salah satu keunggulan lainnya terletak pada tenaga pengajarnya.

“Sebagian besar guru kami merupakan lulusan Dayah Mudi Mesra, sehingga nuansa keagamaan sangat kuat dan melekat dalam aktivitas harian siswa,” tambah Rita.

Berbagai prestasi telah diraih oleh para lulusan TK Cut Mutia, terutama dalam bidang lomba tahfidz anak yang diselenggarakan baik di tingkat lokal maupun regional. Hal ini menurut Rita, tidak terlepas dari sinergi antara sekolah, tenaga pengajar, dan para orang tua murid.

Fasilitas Terbatas, Semangat Tak Surut

Meski berada di tengah keterbatasan fasilitas—di mana beberapa ruangan sekolah masih berdinding tripleks dan belum memenuhi standar bangunan permanen—semangat anak-anak dan tenaga pendidik tak pernah surut.

“Kami sadar masih banyak kekurangan dari sisi fisik sekolah. Namun dengan semangat dan dukungan para wali murid, kami terus berupaya memaksimalkan pembelajaran,” kata Rita menutup.

Dengan pendekatan berbasis kearifan lokal dan religiusitas, TK Cut Mutia kini menjadi contoh inspiratif bagi pendidikan anak usia dini yang tidak hanya mengejar kecerdasan akademik, namun juga spiritualitas dan akhlak mulia sejak dini.(**) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak