Bupati Al-Farlaky Alihkan Anggaran Mobil Dinas untuk Bangun Jembatan

Foto: Bupati Aceh Timur Tinjau Jembatan Rusak di Kecamatan Pante Bidari (4/8) 

ACEH TIMUR,REAKSINEWS.ID | Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, S.H.I., M.Si., membuat keputusan tak biasa. Ia mencoret total anggaran pengadaan mobil dinas pribadinya senilai Rp850 juta dan mengalihkannya untuk membiayai pembangunan jembatan yang telah lama ambruk di kawasan pedalaman Kecamatan Pante Bidari.

Langkah tersebut disampaikannya saat meninjau langsung kondisi Jembatan Gampong Alue Mirah pada Senin (4/8/2025). Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Pante Bidari dan Indra Makmur itu sudah roboh sejak 2023 dan menjadi akses vital bagi masyarakat setempat, terutama petani yang menggantungkan hidup dari hasil kebun sawit, kakao, karet, dan palawija.

“Jembatan ini adalah urat nadi masyarakat. Karena sangat dibutuhkan, saya putuskan untuk membatalkan pembelian mobil dinas dan mengalihkan seluruh anggarannya ke pembangunan jembatan ini,” ujar Bupati Al-Farlaky di lokasi.

Ia menyebutkan, jika dana tersebut belum mencukupi, pembangunan akan dilanjutkan melalui anggaran tahun berikutnya.

Warga Gampong Alue Mirah selama ini harus menempuh perjalanan sekitar 11 kilometer dari jalan nasional Medan–Banda Aceh di Lhok Nibong, lalu melintasi jembatan darurat dari batang kelapa yang sangat tidak layak dan berbahaya. Tak sedikit insiden warga terjatuh ke sungai karena licin dan tidak stabilnya jembatan sementara itu.

“Kami lelah dan khawatir setiap kali menyeberang. Kalau hujan dan banjir, jembatan ini benar-benar berisiko. Kami butuh infrastruktur yang aman,” kata Abdullah, salah satu warga yang menyambut baik kebijakan Bupati.

Abdullah menyebut keputusan itu sebagai bukti nyata kepedulian pemimpin terhadap kebutuhan rakyat kecil. “Terima kasih Pak Bupati, ini sangat berarti bagi kami,” ucapnya.

Bupati Al-Farlaky menegaskan, pembangunan jembatan bukan semata soal infrastruktur, melainkan langkah strategis membuka isolasi wilayah potensial. Ia menyebut Pante Bidari menyimpan kekayaan alam luar biasa, terutama di sektor pertanian dan perkebunan yang selama ini terkendala akses transportasi.

“Kalau aksesnya lancar, perekonomian akan tumbuh, distribusi hasil panen akan lebih mudah, dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat,” jelasnya.

Selain meninjau jembatan Alue Mirah, Bupati juga menyambangi dua jembatan lain di Gampong Buket Rata yang juga memerlukan perhatian serius pemerintah.

Turut mendampingi dalam kunjungan kerja tersebut antara lain Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdakab Aceh Timur Dr. Darmawan Ali, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bustami, S.Pd., M.Pd., Kepala Dinas Keuangan Daerah Zulkifli, pejabat Bappeda, Camat Pante Bidari, Kepala Puskesmas, serta unsur Satpol PP dan WH.

Keputusan Bupati Aceh Timur ini dinilai sebagai langkah konkret dalam memangkas belanja yang tidak prioritas, sekaligus memperlihatkan orientasi kebijakan pembangunan yang berpihak pada kebutuhan mendasar masyarakat, terutama di kawasan tertinggal.(**) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak