BPMA Tinjau Pengeboran PGE On Stream Blok B

Iklan Semua Halaman


.

BPMA Tinjau Pengeboran PGE On Stream Blok B

Redaksi @ reaksinews.id
Rabu, 24 April 2024
Foto: Proyek Optimasi Gas Booster Compressor Cluster-IV, Wilayah Kerja Blok B, Nibong, Aceh Utara (24/4)

ACEH|REAKSINEWS.ID - PEMA Global Energi (PGE) berhasil jalankan proyek Optimasi Gas Booster Compressor yang berada di Cluster-IV, Wilayah Kerja Blok B, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (24 April 2024)

Hal tersebut di sampaikan Deputi Operasi Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Edy Kurniawan saat menghadiri peresmian dan peusijuk (Ceremony Commissioning New Gas Booster Compressor Wilayah Kerja B), Rabu (24/04/2024). 

Badan Pengolola Migas Aceh (BPMA) sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat sekitar dan seluruh pemangku kepentingan sehingga proyek optimasi fasilitas produksi ini dapat berjalan dengan lancar dan aman tanpa terjadinya kecelakaan kerja. 

Foto: Tinjauan ke PGE Blok B Aceh Utara (24/4)

PGE telah melakukan optimasi fasilitas produksi dalam menjamin keberlangsungan kegiatan operasi produksi.  

"Kondisi operasi sekarang sudah jauh berubah dari desain fasilitas awal, dimana perubahan paling signifikan adalah jumlah gas yang di produksi mengalami penurunan (declined) cukup tajam. Sehingga fasilitas produksi sudah mengalami oversize dan melewati desain lifetime serta banyak yang sudah obsolete, jelas Edy.

Deputi Operasi BPMA menjelaskan, konsekuensi dari kondisi tersebut adalah besarnya fuel own used yang digunakan jika dibandingkan dengan persentasenya total produksi cukup signifikan sehingga membutuhkan effort yang cukup besar untuk melakukan kegiatan pemeliharaan. 

“Target fuel consumption untuk unit gas booster compressor ini adalah 1,86 MMSCFD, sehingga ekspektasi penghematan fuel gas efficiency yang bisa diperoleh secara keseluruhan adalah sebesar 7,09 MMSCFD. Yang didapatkan fuel efficiency di Cluster-IV sebesar 1,94 MMSCFD dengan pergantian unit KGT-4930/20 dan tambahan fuel efficiency di Poin B sebesar 5,15 MMSCFD dengan pergantian unit KGT-2601,” tambah Deputi Operasi BPMA, Edy Kurniawan.

Edy menyebutkan, penurunan fuel gas consumption dapat dijadikan sebagai kontribusi untuk penambahan gas sales, sehingga dapat meningkatkan gross revenue PGE.

Selanjutnya, Edy berharap rencana jangka panjang PGE dapat terwujud dengan lancar, yaitu PGE dapat memproses gas terproduksi dari lapangan Arun dan SLS secara mandiri di Cluster-IV hingga memenuhi spec gas sales dan tidak lagi menggunakan fasilitas treating di Poin B, 

Sehingga operasi PGE lebih efisien, meningkatkan revenue dan mengurangi beban biaya operation and maintenance (O&M).

Selain proyek Gas Booster Compressor tipe Reciprocating penggerak Gas Engine, secara parallel PGE juga menjalankan proyek pergantian Power Gas Turbine (PGT) menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan Instalasi Gas Processing Facility, 

Dimana gas terproduksi dari lapangan Arun dan SLS dapat langsung dilakukan pemurnian (purification) di Cluster-IV yang dapat menghasilkan spec gas sales hingga dapat langsung dialirkan ke pembeli (buyer) melalui pipa Arun-Belawan (ARBEL). 

PGE akan dapat memperpanjang keekonomian lapangan Arun dan SLS, mengefisienkan proses produksi, meningkatkan reliability fasilitas produksi, mengurangi fuel own used dan gas losses, meningkatkan gas sales dan revenue bagi PGE. Selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan juga meningkatkan penerimaan Negara.

Deputi Operasi Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), juga melakukan kunjungan kerja ke lokasi pemboran sumur eksplorasi Rayeu C#1A di Wilayah Kerja Blok “B”, Aceh tepatnya berada di Desa Meudang Ara Kecamatan Baktiya kabupaten Aceh Utara Rabu (23/4/2024) kemaren.

Kunjungan tersebut berserta jajarannya di dampingi oleh manajemen PT Pema Global Energy (PGE) meninjau secara langsung ke lokasi pemboran dan saat ini kedalaman sumur sudah mencapai 5500 ft dari target 6800 ft.

Sumur tersebut guna mendukung produksi hidrokarbon di blok “B” sejak Peutu Limestone as reservoir primer utama telah mencapai recovery faktor 94%. 

"Produksi hidrokarbon ekspektasi dari sumur Rayeu (Rayeu C-1A) adalah 300 bopd minyak/kondensat dan 11,4 MMSCFD gas. 
Insya Allah dalam waktu dekat ini pemboran akan menemui target formasi yang dituju. 

Semoga operasi pemboran ini bisa aman dan lancar serta ditemukannnya sumber migas baru sesuai harapan," tambah Edy menjelaskan.

Rayeu merupakan sumur eksplorasi kedua PGE, setelah sukses ditemukannya cadangan migas di sumur A#55, pada tahun 2023.(**)